Bukan hanya saja nutrisi yang harus diperhatikan orangtua kepada anaknya. Tumbuh kembang anak secara keseluruhan harus selalu jadi perhatian utama orangtua, salah satunya adalah soal mengembangkan kemampuan sensorik anak.
Menurut Noella Birowo, M.Sc, atau yang lebih akrab disapa Ui pendiri Tiga Generasi dan penulis buku Anti Panik ini, kemampuan tersebut bisa dikembangkan dengan memberikan anak mainan edukatif, sesuai dengan usianya.
Selain membuat si kecil bahagia, mainan edukatif ini juga dapat mempersiapkan buah hati menerima hal-hal baru di luar rumah, seperti contoh ketika pertama kali masuk sekolah.
"Hal yang kerap terjadi saat persiapan anak masuk ke sekolah, biasanya anak merasa takut untuk mencoba hal baru, sulit untuk bersosialisasi dengan teman baru ataupun kurang peka dengan lingkungan sekitarnya. Anak jadi bosanan juga, untuk menyelesaikan masalah tersebut salah satunya dengan memberikan mainan edukatif,” kata Noella dalam acara peluncuran seri mainan terbaru bertajuk Little Senses oleh Early Learning Center (ELC) di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Mengembangkan sensorik anak juga muncul dari pola asuh di rumah. Noella juga mengatakan, saat bermain, anak dapat lebih mengeksplorasi fungsi mainan tersebut dan membuat komunikasi anak dan orangtua semakin baik.
"Konsep tumbuh kembang anak melalui permainan menjadi solusi bagi orang tua dalam mengembangkan panca indera anak sejak dini. Melalui permainan, anak akan dirangsang untuk mengeksplorasi dan mempelajari hal-hal baru," jelasnya.
Orangtua dapat memberi jenis mainan yang sesuai dengan jenis kegiatan, usia, dan kemampuan anak untuk mendapatkan hasil yang optimal hingga tahap krusial perkembangan anak yang dimulai sejak anak berusia nol, yakni sejak fase pertama ia dilahirkan.
Misalnya, saat usia nol, kata dia, ini adalah fase di mana anak memulai indera penglihatan dan sentuhan. Memasuki usia 3 bulan, anak sudah mampu mengontrol gerakan tangan dan kakinya serta senang mengeksplor hal-hal yang ada di sekitarnya.
Memasuki usia 6 bulan, anak mulai bisa duduk atau bahkan merangkak. Kemudian usia 9 dan 12 bulan, anak memasuki tahap perkembangan yang sangat aktif dan pada usia 18 bulan hingga seterusnya, anak mulai berimajinasi dan mengeksplorasi hal-hal baru.
Seri mainan Little Senses oleh ELC, kata Bayu Wijanarko, ELC Toys Expert terdiri dari Sensory High Chair Toy, Sensory Activity Table, Sensory Stacking Rings dan Sensory Shape Sorter. Sebagai contoh, Sensory Activity Table dilengkapi lampu berwarna berkelap kelip dan suara menarik yang merangsang keingintahuan anak untuk mencoba berbagai variasi memasukkan bola, memijat, menarik, mencari bola yang dimasukkan.
"Ini memberi variasi cara bermain yang dapat meningkatkan pengalaman dan pengetahuan anak mengenai konsep sebab akibat dan juga daya ingat dan konsentrasi anak," tutup Bayu.
Advertisement
- Manfaat Main Lego untuk Anak, Moms Perlu Tahu Nih!
- Jawaban Najelaa Shihab Soal Salah Kaprah Perkara Sekolah PAUD
- Terbukti, Mencium Kening Anak dapat Membantu Tingkatkan Kecerdasan Si Kecil
- 4 Tips Agar Anak Mau Belajar dan Mengerjakan PR Tanpa Memarahinya
- Tips Mengembalikan Senyum Anak karena Kehilangan Orang yang Dicintai