Sukses

Parenting

Ingin Punya Anak Lagi, Istri Ustad Solmed Pilih Program Bayi Tabung

Pasangan suami istri Ustad Soleh Mahmoed atau yang akrab disapa Ustad Solmed dan istrinya April Jasmine kini sedang mendambakan kehadiran anak kedua dalam keluarga kecil mereka. Berbeda dengan proses kehamilan pertama, kali ini April harus menjalani program bayi tabung.

Banyak yang terkejut dengan kabar ini. Namun, seperti yang telah dilansir oleh KapanLagi.com(13/9), April punya alasan sendiri mengapa ia memilih program ini demi mendapat anak kedua.

"Alasannya adalah karena memang dua saluran tuba fallopi saya sudah diangkat. Bisa dibilang salah satu cara adalah melakukan bayi tabung untuk bisa hamil. Jadi kalau dulu sebelum hamil Sultan (anak pertama) saya sudah diangkat yang sebelah kiri tuba fallopi-nya dengan satu saluran Alhamdulillah masih bisa hamil. Januari kemarin saya melakukan operasi kedua untuk yang sebelah kanan dipotong juga, " ujar April.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Anggia Melanie Lubis, SpOG juga menjelaskan penyebab dua saluran tuba fallopi April Jasmine harus diangkat. "Jadi biasanya sih penyebab saluran ini mengalami pembengkakan. Pertama dari infeksi, kedua bisa endometriosis. Jadi membuat kerusakan pada saluran. Bisa satu, bisa dua-duanya. Kebetulan pada ibu April terjadi pada dua salurannya kenapa kita putuskan untuk pengangkatan keduanya. Kalau infeksi dari bakteri, jamur. Kalau endometriosis adalah proses di mana darah haid itu yang harus keluar, kembali masuk ke dalam rongga rahim. Nah itu bisa merusak saluran yang dia lewati. Itu menyebabkan sumbatan pada saluran itu dan lama-lama terjadi pembengkakan karena terbendung cairan yang tidak bebas keluar masuk," jelas sang dokter.

Karena ingin mendapatkan momongan kedua, program bayi tabung memang harus dilakukan. Ini merupakan satu-satunya cara agar April mendapatkan momongan kembali. Walau sebenarnya saat ini program bayi tabung yang dilakukan April belum seratus persen berhasil.

"Justru ada risiko tersendiri ya kalau kita pertahankan, yang paling sering risikonya itu kehamilan di luar kandungan, itu jadi pertimbangan kita kemarin. Ada baiknya kita lakukan pengangkatan sebelum ditransfer embrionya. Kita akan lihat lebih kurang dua mingguan dari transfer kemarin kalau untuk presentasi keberhasilan kalau kita lihat dari embrio dan persiapan kita sih Insya Allah sih masih di angka 45 persen," jelas sang dokter lagi.

"Saya dengar 45 persen, saya kaget ya tapi tetep kuasanya Allah, semua kita kan, saya suami dan tim dokter sudah berusaha, aku juga nggak berhenti-berhenti berdoa," pungkas April.

Semoga usaha April diberikan hasil terbaik oleh Allah dan keluarga ini bisa menimang anak kedua dari pernikahan mereka.  

(vem/ivy)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading