Selama menjalani kehamilan, konsumsi obat-obatan tidak boleh sembarangan. Sekalipun tubuh sedang sakit, kita tak bisa langsung mengonsumsi obat. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Lalu bagaimana dengan antibiotik? Bolehkah mengonsumsi antibiotik saat hamil? Dilansir dari boldsky.com, para peneliti mengklaim bahwa mengonsumsi antiobiotik saat hamil bisa meningkatkan risiko penyakit Inflammatory Bowel Disease (IBD) atau peradangan usus pada anak setelah dilahirkan kelak. Kesimpulan tersebut diambil setelah peneliti melakukan eksperimen dengan tikus percobaan.
Mengonsumsi antibiotik secara berlebihan saat hamil dan masa-masa menyusui tidak baik untuk tumbuh kembang bayi. Saat mengonsumsi antibiotik, akan terjadi perubahan kadar mikroba dalam usus. Perubahan yang terjadi dalam tubuh ibu hamil pun bisa mempengaruhi bayi dalam kandungan.
Penting bagi ibu hamil untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi antibiotik. Antiobiotik yang boleh dikonsumsi hanya yang sudah disertai resep dokter. Ada baiknya untuk menghindari konsumsi antibiotik di trimester pertama bila memungkinkan. Pada dasarnya antibiotik baru boleh dikonsumsi ibu hamil bila memang tak ada pilihan pengobatan yang lebih baik untuk jenis penyakit tertentu.
Perlu dicatat juga bahwa tak semua jenis antibiotik aman dikonsumsi ibu hamil. Biasanya yang aman dikonsumsi ibu hamil, meliputi amoxicillin, amicillin, clindamycin, erythromycin, penicillin, nitrofurantoin, gentamicin, cefoxitin, cefazolin, dan cefotetan. Takaran dosis mengonsumsinya pun tidak boleh berlebihan. Sebisa mungkin serendah dan seminimal mungkin.
Mengingat antibiotik yang dikonsumsi ibu hamil juga bisa mempengaruhi perkembangan bakteri baik dalam tubuh bayi, maka risikonya bisa menyebabkan perubahan sistem kekebalan tubuh pada si kecil. Konsumsi antibiotik pada ibu hamil tak selalu berbahaya. Selama dalam pengawasan dokter dan dikonsumsi dengan takaran dosis yang tepat sesuai dengan jenis penyakit yang diidap, maka masih dalam tahap aman. Intinya jangan sampai kita ceroboh konsumsi sembarang obat, ya moms.
Advertisement