Melissa Kayser (33 tahun) sudah kehilangan harapan untuk bisa menjadi seorang ibu. Sudah 9 kali ia mengalami keguguran. Selama tiga tahun ia sudah mencoba berbagai macam cara yang disarankan dokter mulai dari perawatan kesuburan hingga program bayi tabung, sayangnya itu semua tak membuahkan hasil.
"Aku sangat terpuruk karena kita sebagai wanita kita terlahir untuk satu hal yaitu melahirkan dan ketika kita tak bisa melakukannya kita merasa sebagai wanita yang gagal," ujar Melissa pada InsideEdition.com. Karena berbagai cara tidak berhasil, dokter menyarankan Melissa untuk mencoba alternatif mencari surrogate motheratau ibu pengganti. Hanya saja Melissa merasa tak akan siap secara mental bila wanita lain mengandung bayinya.
Mengetahui kondisi adiknya tersebut, Lisa Auten (35 tahun) akhirnya mengajukan diri. "Aku tak tahan melihat Melissa yang terus mengalami kehilangan," terang Lisa. "Dia sangat terluka dan dia sungguh-sungguh ingin memiliki seorang anak. Andai aku bisa memberinya sebuah keluarga, maka aku akan melakukannya," imbuhnya.
Advertisement
Akhirnya Lisa lah yang menjadi ibu pengganti untuk Melissa. Dokter menyarankan agar dua janin ditanamkan di rahim Lisa. Tadinya tak ada yang menyangka kedua janin tersebut bisa bertahan karena salah satunya memiliki kualitas yang kurang baik.
Dan sebuah kabar gembira mengejutkan semua. Lisa mengandung anak kembar Melissa. "Tampaknya kami sedikit terkejut. Kakakku meminta dokter menghitung lagi," kata Melissa. "Kehamilan kakakku sangat lancar dengan sedikit sekali komplikasinya. Aku memonitor semua hasil USG dan bisa merasakan tendangan bayi. Kami mencari tahu jenis kelaminnya dan berusaha melakukan semua dengan cara menyenangkan dan tak terlupakan," tambahnya.
Lisa kemudian melahirkan dua bayi kembar yang cantik yang diberi nama Tierney dan Ashlynn. Kedua bayi tersebut lahir sehat dan sudah berusia 6 minggu.
Lisa dan Melissa kini sedang menjalani proses mendaftarkan nama Melissa sebagai ibu resmi kedua anak kembar tersebut menurut peraturan Nebraska. Meski kedua bayi kembar tersebut merupakan darah daging Melissa, nama Lisa tetap tercantum di akte kelahiran dan Lisa harus melepas hak asuhnya untuk mengizinkan Melisa "mengadopsi" bayi yang terlahir dari rahimnya. Proses adopsi akan dilakukan saat kedua bayi berusia 6 bulan. Hm, prosesnya memang agak rumit ya bila melibatkan surrogate mother (ibu pengganti) ini. Karena ovum dari janin yang ditanamkan di rahim Lisa adalah milik Melissa, lalu Lisa lah yang mengandung bayi tersebut hingga melahirkannya.
Bagaimana perasan Lisa setelah melahirkan? Ia mengaku bahwa meski pengalaman hamil itu menyenangkan tapi dia tak ingin memiliki anak. "Aku tak pernah kepikiran menjadi seorang ibu. Aku bahagia bisa hamil tapi pengalaman itu tak mengubah pikiranku. Aku sudah puas menjadi seorang bibi," terang Lisa.
Melissa pun sangat bahagia serta berterima kasih sekali dengan yang sudah dilakukan Lisa untuknya tersebut. "Setiap hari rasanya luar biasa. Kita mendengar wanita sering bilang kita baru mengerti arti cinta saat sudah punya anak. Anak-anakku sudah melengkapiku," ujar Melissa. Melissa juga mengaku kalau ia tak akan pernah bisa membalas kebaikan kakaknya. Kakaknya sudah memberikan satu tahun waktunya untuk membantunya memiliki keluarga. Semoga mereka bisa terus hidup bahagia bersama, ya Ladies.
- Kisah Pilu, Beban Mental Seorang Wanita Tak Bisa Hamil
- Awas, Kurang Vitamin D Saat Hamil Berisiko Sebabkan Diabetes
- Foto Kehamilan Ini Bertema Putri Disney, Hasilnya Keren Banget
- Kenapa Bayi Menendang dalam Kandungan? Ini 5 Fakta Menariknya
- Mempersiapkan Diri untuk Kehamilan, Ini Info yang Perlu Diketahui