Tidak semua orang tua yang beruntung bisa merawat anak mereka dengan tangan sendiri. Ada banyak hal yang jadi alasan kenapa akhirnya seorang ibu harus terpisah dari anaknya. Salah satunya cerita seorang single mother yang harus bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup dia dan keluarga.
Sebut saja dia Nina, yang harus bekerja lebih dari delapan jam setiap hari. Sementara di kecil mau tak mau harus dititipkan pada mertuanya yang berbeda pulau dengan tempatnya bekerja. Tak mungkin bisa bertemu setiap hari, paling banter setahun sekali saat lebaran saja wanita ini bisa mengunjungi anaknya.
Advertisement
Jangan ditanya tentang perasaan rindu, karena itu adalah hal yang tak perlu jawaban. Ibu mana yang tak rindu saat harus jauh dari buah hatinya? Jangan juga dianggap sebagai ibu yang tak punya perasaan, karena kamu tak pernah tahu apa yang sebenarnya dia rasakan saat memutuskan untuk meninggalkan anaknya.
Nina bekerja untuk menghidupi dirinya, dan beberapa anggota keluarga yang masih menjadi tanggungannya. Sebagai tulang punggung keluarganya sendiri, dia merasa sangat bersyukur karena ada orang tua dari almarhum suaminya yang mau merawat dan membesarkan anaknya, meski harus terpisah jauh.
Apa yang bisa dilakukan ibu ini untuk mengobati rindunya pada sang buah hati? Hanya ada jaringan telepon atau kontak lewat messanger. Video call pun jadi favorit, meski koneksi sering tak stabil. Yang penting bisa melihat si kecil sehat dan dengar suaranya saja sudah senang rasanya.
Apa ada ladies di sini yang punya pengalaman sama seperti Nina, harus berhubungan jarak jauh dengan buah hati karena suatu alasan? Tidak! Kami tidak akan mempertanyakan bagaimana perasaanmu, tapi jika berkenan, mari berbagi pengalaman di kolom komentar untuk saling menguatkan.
(vem/dew)