Akhir-akhir ini banyak terdengar ada satu lagi challenge bahaya yang dilakukan anak-anak, yaitu eraser challenge. Ini adalah semacam tantangan yang mengharuskan anak-anak menggosok tangan mereka dengan penghapus dan siapa yang paling lama tahan menggosok tangan, dialah yang menang.
Terkadang aturannya lebih ekstrem lagi, siapa yang punya luka bakar paling parah, dialah yang menang. Eraser challenge ini sebenarnya sudah aja sejak dulu, namun entah mengapa akhir-akhir ini muncul lagi, setelah skip challenge.
Meski tampaknya sederhana, namun tren bahaya semacam ini tak bisa diabaikan. Bahkan banyak dokter pun memperingatkan para orangtua untuk waspada. Salah satunya adalah Dr. Michael Cooper dari Burn Center Staten Island University Hospital.
Advertisement
Dilansir dari CBS News, dokter Michael mengatakan bahwa eraser challenge bisa menyebabkan rasa sakit, panas dan terbakar di permukaan kulit, hingga mengalami luka bakar dan bahkan infeksi. Dengan luka semacam ini, meski timpaknya sepele namun bisa menyebabkan sepsis, gangren dan bahkan lebih parah lagi kehilangan anggota badan.
Dr. Robert Glatter, dokter UGD Lenox Hill Hospital-New York juga menekankan bahwa efek eraser challenge ini bisa berakhir serius. Penghapus pensil pasti dipegang siapa saja dan memiliki bakteri. Sel kulit mati dan bakteri pada penghapus bisa masuk ke dalam luka dan menyebabkan infeksi serius.
Bukan hanya itu, penghapus pensil juga mengandung bahan kimia semacam vinil, plastik dan bahan sintetik lain yang seharusnya tidak masuk ke tubuh.Belum lagi jika luka bakar membekas seumur hidup.
Itulah mengapa dibutuhkan perhatian orangtua dalam hal ini. Para orangtua harus ngobrol dengan anak dan menjelaskan apa bahayanya melakukan eraser challenge. Jangan sampai tren media sosial yang tidak ada manfaatnya justru membahayakan anak-anak ya Moms.
(vem/feb)