Sebagai orang tua, penting bagi kita semua untuk meyakinkan buah hati agar selalu berbuat baik dan berbuat jujur. Penting juga bagi orang tua menyatakan anak bersalah jika ia memang bersalah. Jangan sampai, orang tua menyembunyikan atau melindungi kesalahan anak karena hal ini bisa membuat anak makin banyak melakukan kesalahan.
Tak hanya orang tua, guru di setiap sekolah juga harus berpihak ke anak yang benar jika memang ia benar. Jangan sampai, seorang guru atau staf di sekolah membeda-bedakan anak. Setiap guru dan semua orang dewasa sangat penting memberi tahu anak-anak mana perbuatan yang benar dan mana yang salah.
Baru-baru ini, dikutip dari laman indiatimes.com, seorang gadis muda yang baru saja mendapatkan perlakuan tidak sopan dari teman laki-lakinya justru disalahkan pihak sekolah karena ia memukul teman laki-lakinya tersebut. Gadis tersebut disalahkan pihak sekolah dan dinilai telah melakukan kekerasan terhadap temannya. Gadis malang tersebut dinilai telah melakukan tindakan yang sama sekali tidak benar.
Namun, ibu gadis muda tersebut akhirnya bisa meyakinkan guru, kepala sekolah hingga orang tua teman laki-lakinya bahwa sang anak memukul temannya karena ia benar. Ibu yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, "Aku adalah seorang perawat di rumah sakit. Ada telepon dari pihak sekolah yang mengharuskanku datang ke sekolah saat itu juga. Mereka mengatakan anakku telah melakukan kesalahan besar. Gurunya bilang anakku telah memukul temannya dengan kasar. Mereka sangat marah."
"Setelah aku tanya kenapa anakku memukul temannya, ia mengatakan bahwa temannya mencoba membuka tali branya. Teman laki-lakinya tersebut mencoba melecehkannya. Anakku merasa tidak nyaman dan ia meminta temannya tersebut menghentikan aksinya. Anakku juga telah mengadukan perbuatan temannya tersebut kepada gurunya. Tapi anak laki-laki tersebut tetap mengganggunya dan mencoba membuka tali bra anakku kembali. Gurunya pun diam saja dan menganggap apa yang dilakukan anak laki-laki tersebut hanya bercanda." Tambah ibu gadis muda.
"Bagaimana bisa mereka menganggap ini sebagai bercanda. Anak itu telah mencoba melecehkan anakku. Apakah salah jika anakku membela harga dirinya dan memukul wajah anak laki-laki tersebut agar ia berhenti melakukan aksi tidak benarnya? Guru di sekolah dan orang tua anak laki-laki itu tetap membela anaknya. Aku pun bertanya pada salah satu dari mereka, bagaimana jika aku memegang atau membuka celana bagian depannya? Apakah mereka juga akan berpikir aku bercanda? Itulah yang dilakukan anak laki-laki tersebut," ibu gadis muda tersebut meneruskan.
"Aku membawa anakku pulang. Setelah aku membela anakku dan pembelaanku memang benar, ibu anak laki-laki itu hanya bisa menangis. Ayahnya terlihat antara marah dan malu. Sementara guru dan kepala sekolah hanya tertunduk, diam dan tak berani menatap mataku. Aku harap apa yang terjadi pada anakku tak pernah terjadi pada anak-anak gadis lainnya di luar sana. Orang tua sangat penting memberi tahu anak mana yang benar dan mana yang salah. Orang tua harus membela anak yang benar dan jangan pernah membeda-bedakan mereka," ungkap ibu dari gadis.
Kisah ini diharapkan bisa membuka hati dan mata semua orang tua, guru atau masyarakat luas agar selalu mengajarkan kebaikan pada anak. Kalau anak benar ia harus dibenarkan. Dan jika anak salah, ia juga harus disalahkan. Orang tua serta guru adalah dua sosok terpenting yang menentukan baik buruknya sikap dan kelakuan anak.
Advertisement
- Tetaplah Menjadi Orang Tua yang Baik, Bahkan Setelah Perceraian
- Dear Moms, Keterampilan Sosial Ini Lho yang Dibutuhkan Anak
- Tanpa Mengomel, Ini Tips Mengasuh Anak yang Nggak Bisa Diam
- Anak Pendiam Jangan Dikucilkan, Ini Tips Menggali Potensinya
- Mom, Ini Tips Kembalikan Rasa Percaya Diri Anak Setelah Dibully
(vem/mim)