Membaca menjadi salah satu kebiasaan yang penting ditanamkan sejak dini. Namun, dalam menanamkan kebiasaan membaca, orang tua tidak dapat serta merta memberikan buku begitu saja pada anak, tanpa mendampinginya. Karena buku-buku anak yang beredar luas di pasaran, memiliki tingkatan pemahaman konten untuk anak sehingga perlu peran serta orang tua untuk menemani dan menjelaskan kepada anak tentang isi dan pesan yang terkandung dalam buku.
Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan beredarnya potongan halaman dari buku berjudul Aku Berani Tidur Sendiri - Aku Belajar Mengendalikan Diri karya Fitria Chakrawati atau yang biasa dipanggil Fita Chakra. Buku ini merupakan satu dari seri Aku Bisa Melindungi Diri yang diterbitkan oleh Penerbit Tiga Serangkai.
Advertisement
Potongan halaman dari buku Aku Belajar Mengendalikan Diri beredar secara viral di social media dan berbagai grup WhatsApp karena dianggap secara vulgar menceritakan tentang masturbasi yang digambarkan dilakukan oleh anak-anak. Dalam potongan halaman yang viral tersebut, diilustrasikan seorang anak laki-laki yang belajar tidur sendiri dan kesulitan tidur. Dalam kegelisahannya, sang anak menemukan hal yang baru yang berhubungan dengan kenikmatan seksual.
Buku ini diilustrasikan oleh Adlina dan menimbulkan pro-kontra dari netizen karena dianggap terlalu vulgar dengan kemasan buku yang seolah 'menipu' karena sampul dan gambarnya anak-anak.
Fitria Chakrawati melalui akun Facebooknya, Senin (20/2) memberikan pernyataan terkait pro-kontra yang ditujukan pada buku yang ditulisnya:
Assalamualaikum, teman-teman.
Bismillahirohmanirrohim.
Saya menerima banyak konfirmasi baik melalui inbox, DM maupun WA hari ini. Jika ada teman-teman yang menanyakan buku ini, berikut klarifikasi saya.
Saya banyak berdiskusi dengan editor tentang buku ini jauh sebelum terbit. Proses menulisnya cukup panjang. Jujur saja, saya sedih sekali ketika buku ini diposting sebagian halamannya.
Jauh sebelum hari ini, saya, Mas Didit sebagai editor dari buku ini dan Mbak Andar banyak berdiskusi. Sampai pada akhirnya, penerbit memutuskan menariknya beberapa bulan lalu (teman-teman pasti tahu bagaimana beratnya ketika buku yang kita tulis ditarik). Niat kami sesungguhnya adalah supaya anak-anak bisa melindungi diri dari kejahatan seksual. Bila teman-teman mencermati, ada halaman tips orangtua di sini karena buku ini memang dibaca dengan bimbingan ortu.
Saya memahami perasaan teman-teman yang mengkhawatirkan anak-anak yang membaca buku ini tanpa pendampingan. Cukup, doakan saya semoga saya bisa melalui ini dengan baik. Banyak hikmah yang saya ambil dari kejadian ini. Dan saya bersyukur masih banyak orang-orang yang menyayangi saya serta memberikan dukungan pada saya.
Mohon maaf lahir batin. Insya Allah, saya akan tetap berkarya.
Terima kasih Mbak Tiara Andarastuti, Mas Didit, dan Penerbit Tiga Serangkai.
Sementara itu, dari Penerbit juga telah mengeluarkan pernyataan terkait isu yang beredar di masyarakat:
Terlepas dari pemberitaan yang beredar, anak-anak memang memerlukan pendampingan yang khusus dan intens, apalagi saat membaca buku atau konten-konten dari internet. Diperlukan kebijakan orang tua untuk menyaring konten-konten yang layak diberikan anak seusia usia dan pemahamannya.
Bagaimana tanggapanmu tentang buku ini, Mom?
- 100 Kali Lakukan Operasi Plastik, Wanita Ini Mengaku Belum Puas
- Masih Anak-Anak, Pasangan Ini Telah Bertunangan & Kisahnya Viral
- Kumpulkan Uang Buat Bulan Madu, Pengantin Wanita Ini Bikin Syok
- Awas, Berkedok Pemeriksaan Kesehatan Payudara, Berujung Pelecehan
- Merinding, Badut Misterius Berkeliaran Dan Meneror Anak-Anak!
- Full Day School, Siapkah Sistem Pendidikan Indonesia Menerimanya?