Mengutip perkataan almarhum politisi Sutan Bhatoegana, punya mertua itu "Ngeri-ngeri sedap". Sedap karena ada tambahan sosok orangtua untuk membimbing kamu, tapi ngeri karena kerap berkonflik dengan kamu sebagai menantunya. Pertikaian ini bersumber dari perbedaan nilai antara kamu dan mereka. Biasanya salah satu bentuk pertikaian ini terwujud saat berurusan dengan anak.
Ladies yang pernah mengalaminya pasti paham dengan yang kami tulis kali ini. Anak kamu yang merupakan cucu mereka, menjadi pusat perhatian keluarga. Tak salah jika kemudian para mertua dan orangtua kamu sendiri ikut campur dalam cara membesarkannya. Namun karena perbedaan nilai dan zaman, cara membesarkan anak menjadi masalah.
Grandparenting, demikian istilah untuk bentuk penyamaan persepsi untuk mendidik anak dari orangtua ke anak dan dari kakek-nenek ke cucu. Menurut psikolog keluarga, Vera Itabiliana, idealnya memang perlu ada kesepakatan antara orangtua dan semua yang terlibat dalam pengasuhan anak termasuk kakek nenek tentang nilai/norma/aturan yang akan diterapkan pada anak.
Advertisement
Tapi kakek-nenek perlu menyadari bahwa pengasuhan anak di zaman sekarang tentu berbeda dengan jaman dulu. Kakek-nenek juga perlu menyadari bahwa hubungan mereka dengan cucu sering kali dipengaruhi rasa tidak tega sehingga kakek nenek seringkali kurang tegas. Di sisi lain, orangtua juga perlu menyadari bahwa kakek-nenek adalah orang-orang yang juga menyayangi anak mereka.
Kamu sebagai orangtua juga perlu menyadari bahwa perlu kesabaran dan cara-cara tertentu untuk mengajak kakek-nenek bekerja sama. "Kesepakatan dapat dicapai lewat komunikasi yang baik. Toh semuanya pasti menginginkan yang terbaik untuk anak," ujar Vera kepada Vemale.com.
"Pengalaman saya selama berpraktek, kakek-nenek lebih mudah terima masukan dari pihak ketiga seperti diajak bertemu guru, psikolog atau hadir di seminar tentang pengasuhan anak," tambah psikolog yang berpraktek di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia ini.
Pengalaman konflik dengan para kakek-nenek pernah dirasakan Uwi Birowo. Istri dari aktor Indra Birowo ini pernah ditekan oleh keluarganya sendiri mengenai pemberian ASI pada anak. Saat itu, orangtua Uwi dan mertuanya merasa kasihan pada cucu mereka yang tak diberi susu formula. Dari situ Uwi memberi penjelasan panjang-lebar mengenai pentingnya ASI pada mereka.
"Alhamdulillah, saya akhirnya bisa menyusui sampai 2,5 tahun. Saat kita punya ilmu yang cukup, ngga akan ada tuh konflik seperti itu lagi," ungkap Uwi.
Nah Ladies, agar dengan mertua juga orangtua tak terjadi pertikaian atau perbedaan pendapat soal anak, kunci utamanya ada di komunikasi. Tanpanya, kamu akan terus merasa tertekan dan berkonflik dengan para kakek-nenek anak. Cari penjelasan paling masuk akal, tarik napas dalam-dalam, dan mulailah berbincang layaknya orang dewasa berilmu. Pastikan untuk mengomunikasikan segalanya dengan baik dan buat kakek nenek anak mengerti dan memahami penjelasan kamu. Good luck, dear!
(vem/zzu/mim)