Beberapa waktu lalu saya membaca curhatan seorang teman di akun media sosialnya. Secara singkat, ia mengungkapkan keinginannya untuk kembali bekerja. Tapi setiap kali niat untuk kembali kerja itu muncul, putranya yang masih balita jatuh sakit. Menurutnya itu jadi "sinyal" kalau putranya tak ingin mamanya ini kembali kerja lagi. Teman saya itu pun akhirnya lebih memfokuskan dirinya untuk mengasuh buah hatinya tersebut.
Setiap wanita khususnya yang sudah jadi ibu, pasti prioritas hidupnya akan mengalami sejumlah perubahan. Ada hal-hal yang kembali dipertimbangkan dan dipikirkan ulang. Termasuk untuk urusan karier atau pekerjaan. Ketika lebih memilih fokus untuk jadi ibu rumah tangga, selain komitmen juga pastinya harus bisa punya kesabaran tinggi menjalani semua. Terlebih ketika keinginan untuk kembali kerja kantoran itu begitu kuat terasa.
Masa Tumbuh Kembang Anak Tak Akan Bisa Terulang
Masing-masing ibu tahu apa yang terbaik untuk keluarganya. Ada yang masih bisa berkarier di luar rumah dan tetap menjalankan peran sebagai ibu yang baik. Ada juga yang memutuskan untuk lebih fokus jadi ibu rumah tangga dan melepas karier. Apapun pilihan yang dibuat seorang ibu, pastinya harapannya adalah agar bisa memberikan yang terbaik untuk anak tercinta.
“The joy in motherhood comes in moments. There will be hard times and frustrating times, but amid the challenges there are shining moments of joy and satisfaction.” —M. Russell Ballar
Masa tumbuh kembang anak cuma berlangsung satu kali. Sebagai ibu, kita pasti ingin agar selalu bisa memonitor setiap perkembangannya. Memastikan semuanya berjalan dengan baik. Sehingga sebisa mungkin kita bisa meluangkan waktu untuk buah hati tercinta.
Pengorbanan Seorang Ibu = Bentuk Tanda Cinta
Setiap pengorbanan yang kita lakukan sebagai seorang ibu adalah bentuk tanda cinta. Kita rela melakukan sesuatu untuk yang terbaik demi buah hati kita. Kalaupun saat ini masih belum bisa kembali bekerja atau berkarier karena lebih fokus mengasuh anak, tak apa Moms. Yang terpenting kita bisa tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga dan anak.
“Being a mother is not about what you gave up to have a child, but what you’ve gained from having one.” —Sunny Gupta
Setiap ibu bisa menciptakan kebahagiaannya sendiri. Bahagia untuk dirinya sendiri juga orang-orang terdekatnya. Sekalipun saat ini belum bisa mewujudkan hasrat untuk kembali berkarier, setidaknya kita bakal lebih banyak waktu untuk keluarga. Sehingga tak ada satu pun momen keluarga berharga yang terlewat begitu saja.
Segala Sesuatu Ada Masanya
Setiap hal ada masanya sendiri. Mungkin saat ini Moms harus lebih bersabar lagi. Demi buah hati tercinta, Moms lebih memilih untuk jadi ibu rumah tangga agar fokus pada tumbuh kembang si kecil. Lakukan saja yang terbaik dari apa yang bisa kita lakukan. Jika saat ini memang lebih memilih untuk jadi ibu rumah tangga, tak apa. Pasti ada banyak pelajaran berharga dari setiap keputusan yang kita buat.
“Motherhood has completely changed me. It’s just about like the most completely humbling experience that I’ve ever had. I think that it puts you in your place because it really forces you to address the issues that you claim to believe in, and if you can’t stand up to those principles when you’re raising a child, forget it.” —Diane Keaton
Setiap wanita dan semua ibu punya hak sendiri untuk menentukan yang terbaik untuk dirinya dan keluarganya. Dan memang yang terpenting adalah selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk diri kita juga anak-anak serta keluarga. Untuk mewujudkan hal itu pun ada banyak cara yang bisa dilakukan.
Moms, terus semangat ya. Apapun pilihan yang dibuat saat ini semoga memberi manfaat yang lebih besar untuk ke depannya.
- Agar Keponakan Bahagia, yang Dilakukan Bibi Ini Menyentuh Hati
- Baru Lahir, Bayi Cantik Ini Sudah ''Beruban'' dan Ternyata...
- Menurut Pakar dari Harvard, Begini Cara Mendidik Anak yang Baik
- Si Kecil Jadi Korban Bullying? Cek Tandanya, Bunda!
- Di Sekolah Jepang Jarang Ada Tukang Bersih-Bersih, Ini Sebabnya
(vem/nda)