Berada jauh dari Ayah, rasa rindu kerap mendera. Jarak yang memisahkan membuat kita tak bisa langsung bertatap muka. Hanya doa dan harapan terbaik yang bisa kita haturkan. Dan terkadang mimpi bisa sangat membantu kita untuk sedikit meredakan rasa rindu tersebut, seperti kisah Sahabat Vemale untuk Lomba Menulis Spesial Hari Ayah ini.
***
Dear Bapak,
Advertisement
Bapak aku kangen.
Kangen banget sampai semalam aku bermimpi kita bersama di rumah kita dulu yang kecil. Rumah beralas tanah, hanya batu bata dan seperti biasa aku bersama Mamak di dapur dan engkau bersama Adek datang membawa makanan.
Entah mengapa aku tidak pernah bermimpi kita yang sekarang, aku hanya bermimpi tentang kita yang dulu.
Tiba tiba aku rindu, rindu menungguimu memangkas kayu berpeluh keringat. Biasanya aku duduk di ujung kayu dan selalu mendengar engkau bercerita tentang apa saja.
Tahukah engkau, Bapakku, dalam hatiku aku berjanji aku tidak akan membuat peluhmu sia sia karenaku.
Bapak, aku menyesal dan minta maaf karena aku pernah begitu jahat mengacuhkanmu. Pernah suatu ketika aku mengacuhkanmu ketika engkau mengantarku. Harusnya aku bangga aku memilikimu. Sebagai anak tukang kayu, entah mengapa aku harus malu waktu itu.
Pernah suatu ketika aku mengurung diri ketika kalah waktu lomba, engkau mengetuk pintu kamarku dan engkau katakan terkadang dalam hidup kita akan menang tapi terkadang kita juga akan kalah, bukan kalahnya tapi pelajaran dari kekalahan itu.
Dan Bapak terkadang engkau mengajariku untuk realistis maka aku memutuskan untuk pergi bukan mengejar mimpiku. Tapi aku pergi untuk menjadi anakmu yang tetap juara satu di hatimu
Bapak, setiap aku ingin berhenti dan setiap aku merasa langkah ini begitu berat, usapan tangan di kepalaku masih terus terasa dan lambaian tanganmu masih membekas kuat di hatiku.
Hari ini, malam ini, jam ini, detik ini, aku ingin memelukmu. Aku ingin bilang betapa rindunya aku. Bapak aku belum hebat. Aku belum juara satu seperti yang engkau mau. Aku hanya ingin menumpahkan air mata rinduku
Batam, 04 April 2016
Anakmu,
Genduk
- Aku Abadikan Potret Anakku Melawan Kanker, Ini Kisah Sebenarnya
- Bocah Ini Sengaja Jadi Gendut, Kisahnya Menyentuh Hati
- Gara-Gara Anak Tak Bisa Buat Roti, Ayah Ini Tega Membunuhnya
- Suatu Hari Kuajak Putri Kecilku Liburan, yang Terjadi Kemudian...
- Ayah Foto Keseharian Putranya yang Autis, Hangat & Menyentuh Hati