Berseragam putih, bertopi biru dengan garis putih, lengkap dengan pin kecil di dada bertuliskan 'Dokter Kecil'. Siapa di antara kamu yang dulu sempat mengenakan semua atribut itu?
Di tahun 1995-1996, program Dokter Kecil pernah menjadi primadona di kalangan anak Sekolah Dasar. Mereka yang terpilih menjadi Dokter Kecil adalah anak-anak yang meraih 10 peringkat terbaik di kelas 4 sampai dengan kelas 6. Namun program itu adalah program bertahun-tahun lalu..
Selepas tahun 2000, program yang digagas pemerintah ini sempat mati suri. Sampai kemudian Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berinisiatif mengangkat kembali Dokter Kecil di tahun 2008. Dikatakan Ketua Umum IDI, Prof.Dr. dr. Ilham Oetama Marsis, Sp.OG(K), bahwa mereka memilih anak-anak usia SD untuk dididik mengenai kesehatan karena inilah generasi emas Indonesia yang kelak akan memimpin negara.
Advertisement
"Generasi emas yang dirawat agar cerdas, sehat, dididik sempurna dengan kehidupan yang juga sehat, akan menghasilkan anak dengan intelejensi yang tinggi," ujar dr. Ilham dalam jumpa pers Dokter Kecil Award 2016 dengan tema 'Suara Anak Bangsa, Sehatkan Bangsa,' di kantor pusat IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Oktober 2016.
Dokter Kecil Award 2016 akan diikuti 45 anak usia SD yang merupakan perwakilan terbaik tiap provinsi. Nantinya mereka akan dinilai selama karantina pada 14 - 17 November 2016. Sesuai dengan tema tahun ini, maka penilaian didasarkan kemampuan komunikasi mereka pada rekan sepermainan dan orang dewasa.
"Target kami adalah menjadikan mereka role model yang menyebarkan hidup sehat. Mereka harus bisa berurusan dengan banyak orang dan mengemas pesan-pesan kesehatan dalam frame kepolosan mereka," kata dr. Tirta Prawita Sari Msc, Sp.GK selaku pengarah acara Dokter Kecil Award 2016.
Para Dokter Kecil ini nantinya diharapkan bukan menjadi miniatur dokter, melainkan agen perubahan hidup sehat untuk orang dan lingkungan sekitarnya. Sebagai contoh, ayah yang merokok biasanya tak menggubris ajakan berhenti merokok dari orang lain. Tapi ketika anaknya sendiri yang menegur, tentu rasanya akan berbeda.
Menurut Ahmad Faraz Shamsi, Marketing Director Reckit Benckiser Indonesia, edukasi kesehatan kepada anak usia dini akan membangun kebiasaan yang baru.
"Kebiasaan kecil akan membawa perubahan besar. Siapa lagi yang lebih baik diberi edukasi macam ini selain anak," kata Ahmad yang produknya ikut mendukung Dokter Kecil Award 2016.
Oke Ladies, nanti jangan kaget ya jika ada anak unyu-unyu yang tiba-tiba menasihati kamu soal hidup sehat. Siapa tahu dari sosok mungil itu akan ada perubahan besar dalam hidup kamu.
(vem/yel)