Anak-anak yang memiliki kanker atau HIV terkadang membutuhkan bantuan dari pihak di luar keluarga. Bantuan tersebut tidak hanya seputar dana pengobatan, tetapi juga dukungan dan motivasi kepada orang tua mereka. Salah satu lembaga yang mengulurkan tangannya untuk anak-anak dengan kanker atau HIV adalah Rachel House.
Rachel House adalah lembaga nirlaba di Indonesia yang mempelopori asuhan paliatif anak untuk anak-anak yang hidup dengan kondisi membatasi hidup seperti kanker dan HIV. Didirikan pada Oktober 2006, tahun ini Rachel House memperingati hari jadinya yang kesepuluh tahun dengan menggalang donasi untuk pasien yang membutuhkan uluran tangan dari masyarakat. Donasi dapat disalurkan melalui sebuah online platform yang bergerak dalam bidang sosial yaitu Kitabisa.com.
Peringatan hari jadi ini sekaligus bertujuan mendukung anak-anak Indonesia yang hidup dengan kanker dan HIV, serta mendorong masyarakat untuk berperan lebih dalam membantu meningkatkan kesadaran tentang perlunya asuhan paliatif dan memberikan kehidupan yang layak untuk semua anak yang membutuhkan. Hingga saat ini, Rachel House telah membawa perubahan positif yang nyata - lebih dari 2.300 pasien anak dan keluarga mereka telah menerima asuhan paliatif rawat rumah, sehingga mereka dapat hidup terbebas dari rasa sakit, nyaman dengan keluarga mereka di rumah mereka sendiri, di lingkungan yang penuh kasih sayang. Selain itu, lebih dari 1.700 perawat, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya telah dilatih dalam asuhan paliatif. Rachel House pun telah melatih lebih dari 2.100 relawan masyarakat dan membentuk “Community Network in Palliative Care” bersama mereka.
Advertisement
Kanker dan HIV termasuk dalam kategori penyakit dengan jumlah penderita yang besar sedunia. Kanker adalah salah satu dari empat penyakit tidak menular yang bertanggung jawab atas 68% dari kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan HIV sebagai penyebab kematian nomor enam secara global. Di Indonesia pun kedua penyakit ini memiliki dampak besar pada kesehatan penduduk. Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di negara ini.
Kanker tidak hanya terjadi pada orang dewasa namun juga menyerang anak-anak. Hingga saat ini, ada 11.000 kasus anak dengan kanker setiap tahunnya, dengan rata-rata 650 kasus anak berada di Jakarta. Sementara itu, di Indonesia juga terdapat kurang lebih 17.000 anak-anak yang hidup dengan HIV. Stigma masyarakat yang tinggi terhadap HIV membuat keluarga yang hidup dengan HIV enggan melaporkan statusnya kepada tenaga kesehatan, sehingga besar kemungkinan angka kasus HIV di masyarakat masih jauh lebih tinggi daripada angka yang tercatat.
Asuhan paliatif adalah metode perawatan untuk pasien yang menghadapi kondisi membatasi hidup. Asuhan paliatif meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dengan mencegah dan meredakan rasa nyeri, gejala, serta masalah emosional, sosial, dan spiritual. Asuhan paliatif dapat meningkatkan kualitas hidup anak-anak dengan kondisi membatasi hidup seperti kanker dan HIV. Di seluruh dunia, ada sekitar 21 juta anak membutuhkan asuhan paliatif, namun hanya 1% yang mendapatkan akses asuhan tersebut. Banyak sekali anak yang masih hidup dan meninggal dalam keadaan menderita. Sayangnya situasi ini pun terjadi di Indonesia, di mana layanan asuhan paliatif belum banyak ditemukan.
"Inilah yang membuat kami tergerak untuk menyebarkan asuhan paliatif di Indonesia, agar tidak ada lagi anak yang hidup atau meninggal dalam kesakitan,” jelas Rina Wahyuni, Koordinator Perawat Asuhan Paliatif Berbasis Rawat Rumah di Rachel House.
Untuk berpartisipasi dalam kampanye ini, silahkan kunjungi www.kitabisa.com/asuhanpaliatifanak dan klik "Donasi Sekarang" kemudian ikuti instruksi yang diberikan. Bagi yang ingin menjadi donator harian/ bulanan, atau ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kegiatan Rachel House dan asuhan paliatif, silakan kunjungi www.rachel-house.org.
(vem/yel)