Saat orang yang paling kita cintai jatuh sakit atau menderita, pasti hati ini akan terasa pedih. Tak kuasa rasanya melihat orang yang paling berharga dalam hidup kita harus berjuang antara hidup dan mati.
Qiao Die, gadis berusia 11 tahun ini harus menghadapi kenyataan pahit. Seperti yang dilansir oleh english.sina.com, sang ayah Qiao Xin didiagnosis mengidap penyakit uremia bulan Juli lalu. Uremia merupakan penimbunan unsur air kencing dalam darah dan jaringan yang seharusnya dikeluarkan dengan akibat peracunan. Qiao Xin adalah tulang punggung keluarganya. Sayangnya, karena keterbatasan ekonomi, Qiao Xin tak bisa menjalani pengobatan dan perawatan untuk kesembuhannya.
Advertisement
Mengetahui kondisi sang ayah, Qiao Die jelas merasa sangat sedih. Gadis yang duduk di bangku kelas 6 SD ini pun sampai berharap ia bisa mendonorkan ginjalnya untuk sanga ayah tercinta. Dengan begitu, ia bisa membuat ayahnya bertahan hidup.
Penyakit Qiao Die terdeteksi saat pada tanggal 18 Juli 2016 lalu ia tiba-tiba pingsan dan bengkelnya. Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit. Dan ternyata Qiao Die didiagnosis menderita uremia.
Peran Qiao Die dalam keluarga sangatlah penting. Seperti yang dilansir oleh womenofchina.cn, ia harus memberi nafkah delapan anggota keluarga dari empat generasi. Termasuk buyut berusia 82 tahun dan anak berusia empat tahun. Pastinya butuh perjuangan yang besar ya menjalankan perannya sebagai kepala keluarga.
Qiao Die mengatakan kalau hal yang paling membuatnya bisa bahagia adalah ayah yang bisa terus ada. Andai ia bisa, ia sangat berharap dapat mendonorkan ginjalnya untuk ayah tercintanya itu. Qiao Die dikenal sebagai anak yang cerdas. Di sekolah, ia merupakan murid yang meraih ranking tinggi. Dan setelah ayahnya jatuh sakit, ia ikut merawat ayahnya tersebut. Benar-benar anak yang berbakti, ya Ladies.
Kita doakan semoga Qiao Xin bisa segera sembuh dan kondisi keluarganya bisa terus membaik.
(vem/nda)