Rasa peduli memang perlu diajarkan pada anak sedini mungkin, namun ketahui juga batasnya Moms. Karena bisa jadi mengajarkan rasa empati dan peduli bisa menjadi bumerang yang justru membuat anak terlihat lemah, yang lebih parah akan mudah dibully di sekolah.
Membiasakan anak untuk berbagi
Berbagi dengan sesama memang baik, tapi ketahui juga seperti apa situasi dan kondisinya. jangan sampai salah kaprah. Ketika anak memiliki mainan dan kemudian direbut oleh temannya, ia bisa juga menganggap sedang berbagi dengan temannya, padahal ini tidak baik. Bagaimana pun, anak juga perlu belajar mempertahankan barang miliknya sendiri.
Terbiasa bilang "Maaf"
Minta maaf membuat anak paham bahwa ia juga perlu belajar jujur dan mengakui kesalahan. Tapi bukan berarti anak harus tumbuh jadi anak yang sedikit-sedikit minta maaf. Daripada mengajarkan ia bilang "Minta maaf" berkali-kali, lebih baik mengatakan, "Mengapa temannya sedih, ceritakan apa yang terjadi." Membuat anak menghadapi bahwa tindakannya bisa menyakiti seseorang adalah cara yang lebih efektif mengajarkan anak tentang rasa bersalah.
Mencegah anak merasa sedih atau marah
Anak berhak merasakan berbagai hal, baik itu sedih, marah, kecewa dan lain sebagainya. Anak tak harus selalu merasa bahagia. Kebanyakan ibu mencegah anaknya menangis atau marah, menahan perasaan anak justru buruk. Biarkan anak menangis atau marah, tugas Moms adalah mengenali bagaimana caranya mengendalikan emosi anak.
Menjadi orangtua dan mengajarkan anak tentang berbagai hal di sekitarnya memang tak mudah. Namun sebagai orangtua, kita sama-sama belajar ya Moms. Semoga bisa menjadi orangtua yang lebih baik ke depannya.
Advertisement
- Stop! Jangan Panggil Anak 'Princess' atau Terbiasa Dongeng Puteri
- Berhenti Kerja demi Fokus Mengasuh Anak, Salahkah Keputusanku?
- Pilihan Tepat untuk Ajak Si Kecil Beraktifitas di Luar Rumah
- Anak Suka Bikin Film Sendiri? Ajak Dia Ikut Kid Witness News 2016
- Posesif, Sabai Morscheck Tak Mau Pakai Jasa Babysitter Untuk Anak