Mira, ibu dari Maira yang berusia 2 tahun ini, diam-diam memperhatikan sang putri yang sedang asyik bermain di pinggir kolam renang. Bersama teman-teman seusianya, Maira terlihat ceria dan bersemangat. Senyumnya mengembang dan asyik lari ke sana-kemari mengejar bola plastik yang dibasahi air.
Tetapi, ada satu yang mengganjal hati Mira. Maira terlihat begitu kecil dan kurus dibandingkan teman-teman seusianya. Setahu Mira, di usia 1 hingga 5 tahun, bobot tubuh anak akan bertambah sekitar 2 kg per tahun. Namun, Maira tak seperti itu. Di usianya yang menginjak 2 tahun 10 bulan, bobot Maira hanya 8 kg. Mira khawatir pertumbuhan tubuh Maira terhambat karena ia terlalu kurus untuk anak-anak seusianya.
Ya, bobot tubuh anak yang kurang dari sewajarnya memang akan berdampak di saat ia mulai masuk usia remaja. Anak-anak dengan bobot tubuh yang rendah, cenderung telat mengalami puber. Pada anak perempuan, tentunya hal ini akan membuatnya jadi telat menstruasi dan akan berefek pada perkembangan organ reproduksinya kelak.
Advertisement
Di usia yang sedang aktif-aktinya, Maira memang tak berminat makan. Ia lebih suka berlari-lari dan cenderung menghindari jam makan yang sudah ditetapkan ibunya. Jika anak Mom mengalami apa yang dialami Mira dan putrinya, inilah hal yang bisa Mom coba terapkan agar anak mau makan sehingga bobotnya bisa bertambah:
Berhentilah berdebat soal makanan
Terkadang, anak-anak punya selera sendiri yang tak bisa dipahami oleh orang tua. Biarkan anak memilih sendiri, makanan dan minuman yang ingin ia makan, selama makanan tersebut tidak berisiko pada kesehatannya. Berdebat soal makanan akan menurunkan nafsu makan si kecil dan membuat acara makan menjadi 'musuh'.
Perbanyak konsumsi makanan tinggi kalori
Pilih makanan yang kaya lemak dan kalori untuk mempercepat naiknya berat badan si kecil, misalnya dairy product, keju, susu, butter atau makanan semacam pasta dan daging. Mengolah makanan yang creamy seperti kacang-kacangan dan alpukat atau sup krim juga bisa dijadikan pilihan.
Makanlah bersama keluarga
Mengajak anak makan bersama-sama di meja makan bersama seluruh keluarga, sambil mengobrol, akan membuat anak merasa terhibur dan tidak stress. Ia juga akan terbiasa melihat seluruh anggota keluarga makan bersama-sama dengan lahap, daripada harus makan sendiri di waktu dan tempat berbeda.
Buatlah jadwal makan cemilan
Cemilan bisa menjadi alternatif untuk menaikkan bobot anak. Tetapi ingat, meski Mom sedang dalam rangka menggemukkan si kecil, bukan berarti bisa sembarangan. Sebaiknya buatlah jadwal makan cemilan yang teratur, agar anak tidak terlalu kenyang menjelang makan besar. Jika anak terlalu kenyang makan camilan jelang makan besar, ia cenderung menghindari makan makanan berat dan usaha Mom jadi sia-sia saja deh.
Ajak anak banyak bergerak
Agar nafsu makan anak semakin besar, ajak anak untuk banyak bergerak sehingga saat energinya terkuras, rasa laparnya semakin besar. Selain itu, aktivitas di luar ruangan akan menguatkan tulang, membentuk otot dan membuat jantung beraktivitas lebih banyak.
Yang terpenting adalah jika semua cara di atas telah dilakukan dan berat badan anak tak kunjung bertambah, Mom harus segera berkonsultasi ke dokter dan ahli gizi. Merekalah pakar yang tepat yang akan menemukan penyebab bobot anak tak kunjung bertambah, memberikan saran kesehatan atau memberikan suplemen yang diperlukan untuk si kecil.
(vem/wnd)