Hari pertama sekolah telah berlalu hari ini. Sebagian anak sukses melewatinya tanpa ada air mata, rajukan dan siap menghadapi hari esok dengan semangat. Namun, sebagian anak lainnya, melalui hari ini dengan cucuran air mata, ketakutan dan kesedihan yang luar biasa, begitu pula dengan para orang tuanya.
Mom, di usia-usia sekolah tingkat awal, hal ini adalah sesuatu yang wajar. Biasanya anak menghabiskan waktunya di rumah atau kebanyakan bersama orang tuanya. Tetapi saat memasuki jenjang sekolah, rasa nyaman dan aman itu seakan ditarik darinya. Akibatnya muncullah rasa ketakutan dan kekhawatiran berlebih, merasa ditinggalkan ayah-ibunya saat di sekolah.
Sebagai orang tua, tentu ada rasa tidak tega melihatnya menangis meraung-raung melihat Anda meninggalkan pintu gerbang sekolahnya. Apa yang harus dilakukan ya? Menurut babycenter.com, yang harus dilakukan orang tua adalah tetap pada pendirian untuk meninggalkan si kecil. Anak-anak membutuhkan waktu untuk membiasakan diri kurang lebih selama 2 minggu hingga akhirnya mereka memahami bahwa sejak hari itu, sekolah adalah salah satu hal yang harus mereka lakukan sendiri tanpa ayah dan ibunya.
"Cara ini adalah cara bagaimana si kecil berlatih mengatur perasaannya," ujar Dr. Gleason, seperti yang dikutip dari today.com. Anak-anak akan belajar bagaimana menenangkan diri secara bertahap, sepeninggal ayah-ibunya. "Jika ia tidak pernah belajar mengatasi perasaannya, justru hal ini akan menimbulkan masalah. Anak-anak tidak akan mampu pergi ke sekolah, pergi tidur sendiri hingga kekhawatiran berlebih Anda akan mendapatkan musibah saat Anda pergi."
Lalu, bagaimana cara melatih anak agar siap ditinggalkan sendiri di sekolah?
Advertisement
Ucapkan Selamat Tinggal Dengan Ceria
Buatlah perpisahan ini menjadi hal yang wajar. Oleh karena itu, jangan memasang mimik wajah sedih. Sebaliknya, tersenyumlah saat mengucapkan selamat tinggal. "Mama akan kembali secepatnya ya!" atau "Kamu pasti akan sangat gembira di sini bersama teman-temanmu" akan membantu mengkondisikan suasana hati si kecil.
Berfokuslah Pada Kegiatan Yang Menyenangkan
Ketimbang membahas tentang perpisahan, banyaklah mengobrol dengan si kecil tentang hal-hal menyenangkan yang dapat dilakukannya saat Anda tidak bersamanya. Anda bisa mengalihkan perhatiannya dengan memintanya menggambar atau menyusun balok-balok mainnya sekembalinya dari sekolah. Dengan cara ini, si kecil akan memahami bahwa tidak masalah bersenang-senang tanpa Anda.
Memberikan Rasa Nyaman Meski Tanpa Kehadiran Anda
Anda dapat memberikannya rasa nyaman seperti dengan memakaikan gelang sebagai penanda seolah Anda selalu bersamanya. Atau dengan ritual membuatkan bekal sekolah sendiri dengan bentuk-bentuk lucu agar si kecil selalu merasakan kehadiran Anda di sisinya.
Si kecil telah memasuki fase baru dalam kehidupannya. Mungkin tak semudah dan seideal yang dibayangkan. Tetapi ingatlah, Mom, ini hanyalah sebuah fase yang harus dilewatinya agar bisa berkembang seutuhnya menjadi seorang manusia.
Bagaimana pengalaman hari pertama sekolah hari ini, Mom?
- Bahaya, Jangan Asal Unggah Foto Anak di Hari Pertama Sekolah
- Antara Perut dan Mulut, Ada Cinta Ibu Di Setiap Suapannya
- Kala Cubitan Guru Pada Muridnya Harus Berakhir Ke Meja Hijau
- Bagaimana Mengatur Konten Tontonan Youtube Untuk Anak-Anak?
- Pedihnya Anak Korban Perceraian Menjadi 'Piala Bergilir' Orangtua
- Dalam Membesarkan Buah Hati, Sentuhan Ibu Sangat Dibutuhkan