Saat buah hati telah berusia 15 bulan, kebanyakan orang tua pasti mulai berharap-harap cemas menantikan pertumbuhan buah hatinya untuk berjalan. Wajar saja, namun, jika buah hati Anda belum dapat berjalan di usia 15 bulan, Anda tidak perlu panik ya, Bunda. Sebab, hal ini masih dalam tahap pertumbuhan normal. Tapi, lain halnya jika si kecil sudah berusia di atas 18 bulan dan belum menunjukkan tanda-tanda untuk berjalan. (Wah!)
Jika hal ini terjadi, maka Anda perlu mencari bantuan kepada spesialis tumbuh kembang anak, baik dokter maupun psikolog.
Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi., seorang psikolog anak, menyatakan bahwa anak mulai menapakkan kaki untuk pertama kalinya pada rentang usia antara 9 sampai 18 bulan. Jika si kecil belum mau juga berjalan di atas rentang usia tersebut, maka kita perlu mencari tau faktor yang menjadi penyebab anak terlambat berjalan.
Dijelaskan oleh Vera, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kenapa anak terlambat berjalan, "Faktor pertama adalah faktor bawaan, yakni kondisi fisik yang tidak sempurna atau gangguan pada perkembangan secara fisik. Kalau ini penyebabnya, anak perlu dibawa ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan medis," papar Vera.
Selain faktor bawaan, faktor kedua yang menjadi penyebab anak terlambat berjalan adalah faktor kurangnya stimulasi untuk anak. Hal ini terjadi, bisa jadi karena anak kurang mendapatkan stimulasi perkembangan motorik dari orang tuanya. Jika ini yang terjadi, maka orang tua hendaknya mengonsultasikan dengan dokter atau psikolog anak untuk mengetahui tentang apa yang dapat dilakukan untuk membantu anak belajar berjalan.
"Untuk kasus tertentu, anak Anda mungkin akan dirujuk untuk menjalani terapi motorik yang dapat membantu anak untuk dapat berjalan," jelasnya.
Selain itu, orang tua juga bisa melakukan aktivitas seperti mengajak anak berenang, melakukan pemijatan dan memberi kesempatan anak untuk latihan berjalan, seperti dengan memberikan mainan yang dapat merangsang anak berdiri, lalu mendorong atau menarik mainan tersebut sehingga dia menggerakkan kakinya.
"Pemberian stimulasi dianjurkan dalam suasana bermain yang menyenangkan. Mainan yang atraktif dan sekaligus merangsang perkembangan motorik kasarnya dapat membuat anak memperoleh momen yang menyenangkan sambil belajar berjalan," terang Vera.
"Pilih mainan yang dapat difungsikan sebagai kereta dorong sehingga anak dapat belajar berjalan sambil berpegangan dan mendorong mainan tersebut," tambahnya.
Agar terlihat lebih menarik bagi anak, ada baiknya jika mainan kereta dorong tersebut dilengkapi dengan musik yang dapat dimainkan saat kereta didorong maju mundur oleh si kecil. Apalagi bila dilengkapi lampu yang bisa menyala ketika mainan digunakan. Hal tersebut dapat menciptakan suasana menyenangkan bagi si kecil sehingga akan lebih memacunya untuk terus bermain dan tentu saja akan lebih memacu semangatnya untuk belajar jalan.
"Ada berbagai macam merek mainan kereta dorong yang bisa Anda pilih, namun pastikan Anda mengutamakan mainan yang memiliki standar keamanan yang tinggi untuk buah hati Anda; salah satu yang bisa Anda pilih adalah Musical Lion Walker dari Fisher-Price." Tutup Vera.
Advertisement
- 5 Hal Yang Selalu Diingat Anak Tentang Orang Tuanya (Penting Dibaca Walau Belum Menikah)
- Agar Nafsu Makan Buah Hati Lebih Baik, Begini Caranya Bunda
- Anak Sering Bertengkar? Tak Perlu Khawatir Bunda, Begini Cara Mengatasinya
- Bunda, Inilah 4 Tips Cerdas Agar Anak Tidak Jajan Sembarangan
- Terlalu Banyak PR Tidak Baik Untuk Anak, Ini Tips Yang Bisa Dilakukan Orang Tua
- Ajari Anak Kreatif dengan Permainan Ini!
- Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Melakukan Toilet Training Pada Anak