Pada wanita yang memiliki siklus haid yang teratur, haid biasanya terjadi sebanyak 11 hingga 13 siklus menstruasi dalam setahun. Artinya, maksimal hanya terdapat 13 kesempatan untuk bisa terjadi pembuahan setiap tahunnya. Sebaliknya, pada para wanita yang memiliki siklus haid yang tidak teratur, kesempatan untuk mengalami pembuahan pun secara otomatis menjadi semakin kecil. Sehingga potensi untuk memiliki keturunan juga semakin tipis.
Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir, masih ada peluang untuk bisa hamil, selama Anda dapat memahami penyebab siklus haid yang tidak teratur. Serta cara memperbaiki siklus haid agar menjadi lebih teratur, maka kesempatan Anda untuk dapat mengandung pun akan kembali normal.
Pertama-tama, Anda perlu mengetahui apakah memang siklus haid Anda tidak teratur. Siklus haid adalah jumlah hari dari awal menstruasi hingga awal menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi yang normal berlangsung setiap 23 hingga 35 hari, artinya, jika siklus haid terjadi setiap 23 hari hingga setiap 35 hari atau kapanpun di antara periode tersebut dan terus terjadi begitu setiap bulannya, maka Anda termasuk pemilik siklus haid normal.
Advertisement
Siklus haid termasuk tidak teratur jika terus-menerus terjadi dalam waktu kurang dari 21 hari atau terjadi dalam waktu lebih panjang dari 36 hari. Selain itu, jika siklus haid berubah-ubah dari satu siklus ke siklus berikutnya dengan jangka waktu yang juga berubah-ubah, maka siklus haid Anda termasuk tidak teratur.
Kemungkinan dari penyebab terjadinya siklus haid yang tidak teratur adalah stres dan adanya penyakit. Bagi kebanyakan wanita, siklus haid akan kembali teratur saat stres dan penyakit sudah diatasi.
Pada Anda yang memang mengalami ketidakteraturan haid yang sangat serius, kemungkinan besar terdapat masalah ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron yang mempengaruhi frekuensi terjadinya ovulasi dan/atau menstruasi.
Saat ketidakseimbangan hormonlah yang menjadi penyebab siklus menstruasi tidak teratur, penyebab paling sering adalah adanya kondisi Polycystic Ovarian Syndrome atau PCOS. Salah satu gejalanya adalah stimulasi pada beberapa folikel yang membuatnya menghasilkan estrogen dalam jumlah tinggi, namun tanpa berhasil melepaskan sel telur. Stimulasi berlebihan pada dinding rahim ini menyebabkan penebalan pada rahim, yang akhirnya menimbulkan pedarahan haid meski ovulasi tidak terjadi.
Masalah ketidakseimbangan hormon dapat terjadi karena adanya masalah pada pola makan yang menyebabkan absennya haid atau haid yang tidak teratur. Kondisi ini disebut amenorrhea. Selain itu, kebiasaan wanita berolahraga terlalu keras juga dapat menyebabkan kacaunya siklus haid. Pasalnya, olahraga yang terlalu keras serta pola makan yang tidak teratur dapat berakibat malnutrisi, karena pemicu hormon dalam otaknya tidak mendapatkan dorongan yang dibutuhkan.
Untuk memperbesar kesempatan Anda mengandung, cobalah cara ini:
Makanlah makanan yang bernutrisi seimbang dan sehat, dan hindari makanan instan. Perbanyak makanan berbahan gandum utuh, buah-buahan dan sayuran, hindari makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan lemak olahan.
Pastikan berat badan Anda sehat dan ideal. Jika kondisi tubuh Anda kelebihan berat badan, berusaha menurunkan berat badan ke angka ideal dengan membatasi jumlah kalori yang dikonsumsi dan melakukan olahraga rutin, terutama jika Anda memang menderita PCOS. Sebaliknya, jika masalahnya adalah berat badan yang di bawah angka ideal, usahakanlah untuk menambah berat badan agar kadar estrogen juga dapat bertambah.
Konsumsilah suplemen penambah kesuburan, terutama jika Anda memang sedang berusaha mengandung. Konsumsilan vitamin prenatal untuk memastikan tubuh Anda siap mengandung dengan asupan nutrisi yang cukup untuk Anda dan janin. Suplemen prenatal dapat membantu memperbaiki kestabilan siklus haid dan meningkatkan frekuensi ovulasi.
Usahakan untuk berolahraga secara teratur dengan intensitas sedang. Sering berolahraga akan meningkatkan kesuburan Anda.
Selalu catat siklus haid setiap bulannya untuk dapat mempertimbangkan kapan ovulasi terjadi. Saat ovulasi terjadi, pastikan agar Anda menepatkan waktu ovulasi dengan waktu hubungan intim dengan suami untuk memberikan waktu bagi terjadinya pembuahan.
Sumber: http://meetdoctor.com/