Menikah merupakan satu fase dalam kehidupan setiap wanita yang paling ditunggu-tunggu. Setelah menikah, hal lain yang selanjutnya sangat dinantikan oleh setiap wanita adalah kehamilan. Bagi yang beruntung, tak membutuhkan waktu terlalu lama untuk menikmati masa-masa kehamilan setelah pernikahan mereka. Tapi, ada juga yang harus menunggu bertahun-tahun setelah pernikahan, baru bisa hamil.
Jika menikah di usia muda lantas harus menunggu beberapa tahun untuk hamil, tentu resiko yang mungkin terjadi tak begitu mengkhawatirkan. Namun, jika kita menikah pada usia yang sudah tak lagi muda, hamil di usia yang cukup matang tentu membawa kekhawatiran tersendiri bagi kita. Pasalnya,
seperti dijelaskan dalam laman www.parenting.com, hamil di usia tertentu, tentu memiliki nilai positif dan negatifnya tersendiri. Nah, berikut ini informasi seputarĀ pengaruh usia pada kehamilan dan resikonya terhadap Anda dan janin. Yuk, simak.
Usia di Bawah 20 Tahun
Usia di bawah 20 tahun secara ilmu kedokteran memiliki organ reproduksi yang belum siap dan beresiko tinggi mengalami kondisi kesehatan yang buruk saat hamil. Selain itu kondisi sel telur yang belum sempurna juga dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan janin.
Selain itu, kondisi mental ibu yang hamil di usia di bawah 20 tahun juga masih belum stabil. Sehingga kemungkinan terjadinya selama dan setelah kehamilan (postpartum) juga sangat tinggi. Oleh sebab itu, ibu yang hamil di bawah usia 20 tahun tentu harus mendapatkan dampingan dari dokter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Usia 21 - 35 Tahun
Hamil di usia 21-35 tahun memiliki resiko gangguan kesehatan yang paling rendah yaitu sekitar 15%. Selain itu apabila dilihat dari perkembangan kematangan, wanita pada kelompok umur ini telah memiliki kematangan reproduksi, emosional maupun aspek sosial.
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa rentangan usia ini merupakan rentangan usia yang ideal untuk hamil dan melahirkan. Hal ini disarankan untukĀ menekan resiko gangguan kesehatan baik pada ibu dan juga janin.
Usia di Atas 35 Tahun
Meski kesuburan mulai berkurang di usia 35 tahun, tapi hal tidak menutup kemungkinan Anda untuk hamil di usia 35 tahun dan di atasnya. Kehamilan di usia ini memiliki resiko antara lain diabetes gestational (diabetes yang muncul ketika sedang hamil), mengalami tekanan darah tinggi dan juga gangguan kandung kemih.
Selain itu kondisi kesehatan di akhir usia 30-an cenderung memiliki kondisi medis tertentu seperti fibroid uterine yaitu pertumbuhan otot atau jaringan lain yang berada di uterus yang memicu timbulnya tumor dan menimbulkan rasa nyeri atau
pendarahan. Oleh karenanya, ibu yang hamil pada usia ini sangat membutuhkan dampingan dokter untuk memantau kesehatan ibu dan juga janin.
Nah, itulah berbagai usia dan resikonya terhadap kehamilan. Dengan mengetahui pengaruh usia dan resikonya pada kehamilan ini, tentu akan memberikan pandangan tersendiri bagi kita untuk menyusun planning terbaik kapan untuk menikah dan saat yang tepat untuk hamil ya, Ladies? Semoga bermanfaat.
Advertisement
- 5 Kekhawatiran Yang Setiap Wanita Rasakan Saat Hamil
- Waspada, Jangan Anggap Remeh Pengaruh Radiasi Handphone Terhadap Kehamilan
- Jangan Sepelehkan, Ini Dia Pentingnya Konsumsi Makanan yang Mengandung Kolin Selama Kehamilan
- Bunda, Ini Dia Alasan Kenapa Polusi Lingkungan Berbahaya Bagi Kehamilan Anda
- 4 Perubahan Yang Sering Dialami Ibu Hamil Pada Kulit Perutnya
- Ngidam Buah Nanas Saat Hamil? Baca Ini Dulu Deh, Bunda...