Duka dan belasungkawa masih membayangi Paris, beberapa hari setelah tragedi mengerikan menyerang ibukota Perancis tersebut. Bahkan duka bukan hanya dirasakan warga Paris, tapi juga seluruh dunia. Masih sulit dipercaya, kota penuh romansa seolah menjadi kelabu seketika setelah aksi terorisme merenggut lebih dari 100 jiwa.
Tentu saja sebagai manusia dengan hati nurani, aksi tersebut dikecam dan disesali oleh banyak pihak, bahkan oleh anak-anak sekalipun. Anak yang sedang diwawancarai wartawan Le Petit Journal ini misalnya. Dengan kepolosan dan gaya khas anak-anak, ia mengungkapkan pendapatnya tentang para teroris dan ketakutan yang dirasakannya, seperti yang dilansir Etonline.com.
Advertisement
Video: copyright Youtube.com/Jeje125
Saat ditanya apakah ia memahami apa yang terjadi dan apa alasan para teroris melakukan itu, ia menjawabnya dengan penuh keyakinan bahwa alasannya adalah karena mereka bukan orang baik, mereka sangat jahat. Mungkin karena takut, anak kecil ini juga berpikir bahwa ia dan keluarganya harus pindah ke negara lain, karena ada "orang jahat" di negaranya kini. Dengan penuh kesabaran, sang ayah menjelaskan bahwa mereka tidak perlu pindah ke mana-mana. Perancis adalah rumah mereka, dan orang jahat ada di mana-mana.
Masih dihantui kekhawatiran, anak kecil ini menegaskan pada ayahnya bahwa orang jahat itu memiliki senjata dan bisa menembak mereka. Kembali, dengan sabar ayahnya menenangkan putranya dengan penjelasan bahwa ia tak perlu takut, karena mereka punya lilin dan bunga, yang dipakai untuk mengenang nyawa-nyawa yang terenggut, sekaligus memerangi kejahatan.
Si bocah kecil pun akhirnya bisa menerima penjelasan ayahnya, dan mengatakan pada sang wartawan bahwa mereka punya bunga dan lilin yang akan melindunginya. Ia pun sudah merasa lebih baik sekarang. Lihat senyum manis di wajahnya.
Tentu tidak mudah memberikan penjelasan kepada anak-anak terkait teror, perang, kekerasan, dan segala sesuatu yang mengerikan lainnya, sementara hati dna pikiran mereka (seharusnya) masih terbatas pada level penuh kasih sayang. Tapi dengan cara yang sederhana, lembut, dan tetap masuk akal, ayah ini bisa membuat anaknya merasa lebih baik, sekaligus tetap mencintai negaranya. Berharap kejadian serupa tidak akan terjadi lagi, di seluruh dunia ini ...
- Ditinggal Pergi Istri, Ayah Rawat Bayinya Yang Masih Berumur 1 Bulan Sendirian
- Curhatan dari Rantau, 'Ayahku Pria yang Terhebat'
- Puisi Untuk Ayah: You Are My Partner, My Joyfull and My Heart
- Di Mimpi Itu, Bapak Memelukku dan Menyampaikan Pesan Terakhir
- Papa.. Sekarang Dan Nanti, Engkau Adalah Cinta Pertamaku