Ketika kita mendengar kata “kehamilan”, yang terlintas di pikiran adalah kebahagiaan dan cenderung menggambarkan wanita hamil dengan “bercahaya”. Namun yang terjadi pada kenyataannya tidak selalu indah seperti itu. Menurut yang dilansir oleh ehow.com, the Global Library of Women's Medicine melaporkan bahwa rasa takut dan kecemasan adalah perasaan yang normal dialami selama masa kehamilan. Hormon wanita hamil dapat mendatangkan malapetaka pada keadaan emosinya. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi emosi yang terjadi pada masa kehamilan
- Cari kelompok pendukung untuk ibu hamil, atau membuatnya sendiri. Anda bisa mengundang teman hal dan ibu baru untuk berkunjung ke rumah Anda. Hal ini dilakukan agar Anda memiliki orang lain di sekitar Anda yang dapat memahami emosi Anda.
- Makan dengan benar, olahraga teratur dan cukup tidur. Perawatan diri dapat memberi dampak yang luar biasa terhadap depresi kehamilan dan kecemasan. Anda bisa meminta suami Anda untuk pergi jalan-jalan atau membawakan Anda makanan sehat.
- Jika Anda memiliki pemikiran yang buruk terhadap kehamilan Anda, kunjungi dokter kandungan yang telah Anda pilih secara rutin. Tanyakan padanya tentang risiko yang melekat pada kehamilan Anda dan percaya padanya tentang apa yang ia sarankan pada Anda.
- Pertimbangkan pilihan Anda. Emosi yang tidak stabil akan Anda alami selama masa kehamilan. Oleh karena itu Anda harus pertimbangkan keputusan Anda dengan baik.
- Buatlah rencana untuk merawat bayi. Perencanaan akan membantu Anda merasa seperti Anda memiliki kontrol yang dapat mengurangi perasaan negatif.
- Membuat janji dengan terapis jika Anda sudah merasa kewalahan, dalam bahaya menyakiti diri sendiri atau tergoda untuk menggunakan obat-obatan dan alkohol. Jika Anda tidak tahu di mana Anda dapat menemukan terapis, minta pada dokter kandungan Anda untuk rujukan ke seseorang yang memiliki pengalaman berurusan dengan masalah kehamilan dan kelahiran.
Advertisement
Ladies, perasaan buruk dan emosi yang tidak stabil merupakan hal yang normal terjadi pada masa kehamilan. Namun jangan sampai hal tersebut membuat Anda melakukan hal bodoh yang berbahaya bagi diri dan calon anak Anda.
(vem/hws)