Fimela.com, Jakarta Kebanyakan ibu berusaha menjadi orangtua yang sempurna untuk anaknya, padahal jika dipikir kembali, tidak ada manusia yang sempurna, termasuk dalam menjalani peran sebagai ibu. Terkadang obsesi menjadi ibu sempurna itulah yang justru membuat seseorang menjadi ibu yang buruk. Jika tak ingin hal itu terjadi, ketahui sekian alasan tak perlu menjadi ibu yang sempurna berikut ini.
Advertisement
1. Kamu pun sedang belajar
Satu hal yang perlu diingat setiap ibu di dunia ini, kamu tidak terlahit tahu segalanya tentang parenting. Menjadi ibu bukanlah suatu hal yang mudah, dan kamu tidak begitu saja menguasai segala keterampilan mengasuh dan mendidik anak sejak lahir. Setiap hari adalah momen untuk belajar menjadi orangtua yang baik. Tentu ada kalanya melakukan kesalahan dan tidak sesuai ekspektasi orang, tapi bukan berarti bisa selalu menyalahkan diri sendiri. Menjadi ibu adalah pelajaran seumur hidup.
2. Jangan terlalu keras terhadap diri sendiri
Ketika kamu terlalu keras pada diri sendiri memaksakan untuk jadi sempurna, kamu akan stres sendiri, dan itu bisa membuat anak stres. Ketika kamu mencoba melakukan segala sesuatu dengan obsesi menjadi sempurna, itu bisa menjadi bencana, atau paling tidak bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Anak rentan meniru sikap perfeksionis itu sehingga menjadi berpemikiran kaku. Mereka akan takut melakukan kesalahan dan cenderung minder dan kecewa berlebihan ketika mengalami kegagalan.
Advertisement
3. Fokus pada kemajuan, bukan kesempurnaan
Jika fokus terhadap kesempurnaan, akan cenderung menggindari kesalahan dan main aman. Melakukan hal-hal yang tidak berisiko saja, menjalani hal-hal yang kamu kuasai dan kenali saja atau menjaga diri dalam zona nyamanmu. Mendidik anak dengan cara ini rentan membuat anak tidak berkembang. Ia takut mengeksplorasi atau mencoba hal-hal baru, padahal ia bisa belajar banyak dari kesalahan, pengalaman dan mengeksplor sesuatu yang membuatnya pensaran. Daripada mencoba menjadi ibu yang sempurna (yang mana itu adalah mustahil), lebih baik fokus membuat kemajuan di semua bidang, agar anak juga bisa berkembang.
4. Temukan alasan kamu ingin jadi ibu yang sempurna
Terkadang ada pemicu mengapa seorang perempuan ingin menjadi ibu yang sempurna. Ada yang memang ingin menjadi 'ibu yang terbaik', ada juga yang terpengaruh dengan pengalaman masa lalu, misalnya dulu berada dalam situasi keluarga yang buruk, tidak mendapatkan kasih sayang ibu yang cukup atau semacamnya sehingga ia menuntut dirinya sendiri untuk bisa jadi ibu yang sempurna untuk anaknya. Akan lebih baik jika kamu berdamai dulu dengan masa lalu, mengenali truma inner child yang pernah kamu alami dan mengapa itu tak perlu menuntutmu menjadi ibu yang sempurna.
Advertisement
5. Sisihkan waktu untuk diri sendiri
Tidak ada ibu yang sempurna di dunia ini, yang ada adalah ibu yang hebat. Berjuang menjadi sempurna pasti sangat berat dan menimbulkan stres. Stres akan mempengaruhi kesehatanmu, terutama membuatmu cenderung berpikir dan bersikap negatif. Tidak ada yang suka dengan ibu uring-uringan, cepat kesal dan gampang marah. Jika sudah mencapai level ini, sadari bahwa kamu butuh waktu untuk mengurus dirimu sendiri. Sisihkan waktu untuk membahagikan diri sendiri. Ibu yang tidak bahagia, tidak akan membuat anak bahagia.
6. Anak tak butuh ibu yang sempurna
Apa gunanya selalu bersikap dingin, disiplin, tegas dan logis? Apa juga gunanya selalu memenuhi keinginan anak tanpa pikir panjang dengan alasan itu adalah caramu "membahagiakan anak"? Itu bukan esensi pelajaran hidup yang dibutuhkan anak. Anak-anak butuh ibu yang tahu kapan mengajarkan hal baik dan buruk, kapan ia perlu diajarkan disiplin dan kapan disayang, kapan diberi apresiasi dan kapan diberi hukuman. Dengan sendirinya anak-anak akan belajar memahami ibunya adalah ibu hebat.
Kamu tidak perlu terobsesi menjadi ibu yang sempurna, cukup menjadi ibu yang telah mengusahakan yang terbaik. Itu ibu yang akan dihargai anak.
#Breaking Boundaries