Sebagai seorang anak, kasih sayang yang tulus dan orang tua dan orang-orang sekitarnya merupakan salah satu penyemangat baginya. Tidak hanya sebagai penyemangat, kasih sayang itu juga bisa membantu kemajuan tumbuh kembang anak. Namun, seorang anak usia 8 tahun dari Sichuan harus merasakan kepedihan mendalam di usianya yang masih sangat belia.
Anak laki-laki yang diketahui bernama Young Kun Kun tersebut beberapa waktu terakhir telah menyita perhatian berbagai media di seluruh dunia. Pasalnya, anak 8 tahun yang masih lugu, polos dan baik hati tersebut telah diusir oleh warga desa tempat tinggalnya.
Advertisement
Pengusiran sendiri terjadi pada Desember tahun lalu. Hampir 203 warga di Xichong, Sichuan mendatangi sebuah petisi untuk mengusir Kun Kun karena ia didiagnosa menderita HIV. Dilansir dari laman shanghaisst.com, Kun Kun mengidap HIV setelah ia tertular penyakit berbahaya ini dari sang ibu.
Warga desa menganggap bahwa penyakit yang diderita oleh Kun Kun bisa menular ke warga yang lain. Tidak ingin hal ini terjadi, semua warga memutuskan untuk mengusir anak 8 tahun tersebut. Melihat kisah yang terjadi, tidak sedikit wartawan di Tiongkok, China melakukan aksi unjuk rasa terhadap perlakukan warga terhadap anak tersebut. Para wartawan ini menuntut agar Kun Kun bisa mendapatkan perlakukan yang sama seperti anak-anak lainnya.
Hingga pada awal maret 2015, anak 8 tahun tersebut dikirim ke sebuah sekolah khusus untuk anak-anak penderita HIV atau AIDS yakni Linfen Red Ribbon School di Shanxi, China. Sejak berada di sekolah ini, Kun Kun mendapatkan perawatan dan perlakuan yang lebih baik. Ia menunjukkan kemajuan yang membanggakan.
Meskipun anak 8 tahun ini sesekali sering menangis dalam kesendiriannya, ia adalah anak yang ramah, sopan serta sayang terhadap orang-orang di sekitarnya. Ia adalah anak yang pantang menyerah dan selalu sabar.
Menurut kepala sekolah, Xiaoping, Kondisi fisik Kun Kun jauh berada di bawah siswa lain, tampaknya ia masih terluka dan trauma dengan perlakuan warga desa di tempat tinggalnya. Ia masih sering malu-malu untuk bermain dan berkumpul dengan temannya sehingga guru harus mendorongnya untuk lebih bersosialisasi.
"Saat pertama datang, Kun Kun merupakan anak yang susah diarahkan, lebih suka menyendiri dan sangat pendiam. Pernah ia melukai temannya Jiang Jiang, teman sekamarnya, namun saat ini, kenakalan anak 8 tahun ini sudah mulai berkurang dan ia menjadi anak yang baik. Kami akan terus berusaha membuatnya menjadi lebih baik lagi" Ungkap kepala sekolah.
Dengan berada di sekolah ini, semoga Kun Kun bisa tumbuh dan berkembang lebih baik. Meskipun ia menderita HIV, sudah sepantasnya ia mendapatkan perlakuan sama seperti anak-anak lainnya. Semoga anak 8 tahun ini bisa merasakan kebahagiaan penuh di tempat barunya bersama teman dan guru-guru terbaiknya. :)
(vem/mim)