Hampir semua ibu menyusui, khawatir, apakah bayi mereka mendapatkan cukup ASI atau tidak. Sebenarnya, hampir semua ibu pasca melahirkan, bisa memproduksi ASI yang cukup bagi bayinya. Kecuali, pada beberapa kasus kesehatan tertentu, dimana seorang ibu tidak bisa memproduksi ASI sama sekali.
Hal pertama, yang dapat dilakukan untuk menetukan apakah bayi mendapatkan cukup ASI atau tidak, adalah, dengan melihat apakah bayi Anda, tidur nyenyak atau tidak, selama pola tidurnya dalam sehari. Jika bayi Anda, mengalami gangguan tidur, selama lebih dari enam minggu, maka, bisa dipastikan, bayi Anda tidak mendapatkan ASI yang cukup.
Seorang bayi, dalam sehari bisa diberikan ASI sebanyak 10-12 kali dalam sehari. Bayi akan menyusu lebih sering selama masa pertumbuhan. Semakin sering Anda menyusui si bayi, semakin banyak pula ASI yang akan diproduksi oleh tubuh Anda.
Seperti dilansir dari breastfeedingbasics.com, ada beberapa hal yang membuat produksi ASI Anda tidak memadai.
Beberapa Faktor Penyebab ASI Tidak Memadai
1. Bayi Tidak Menghisap Puting Payudara Ibu Dengan Baik
Seorang bayi yang mengantuk, atau sedang mengalami sakit kuning, tidak mampu untuk menghisap ASI dengan baik.
2. Saat Lahir, Bayi Berada di Ruangan Yang Terpisah Dari Anda
Saat bayi dipisahkan dari Anda, begitu ia lahir, maka jadwal menyusui akan menjadi sulit, dan mengganggu pasokan serta produksi ASI Anda. Menjaga bayi Anda sedekat mungkin selama siang dan malam, serta tidak terpisah, adalah cara yang terbaik untuk meningkatkan produksi ASI Anda.
3. Ibu Yang Bekerja Setelah Melahirkan, Mengalami Penurunan ASI Dengan Cepat
Banyak ibu, yang segera kembali bekerja setelah melahirkan, mengalami penurunan produksi ASI, daripada ibu yang cuti panjang, setelah melahirkan.
Dipisahkan dengan bayi yang baru mereka lahirkan, dalam jangka waktu yang lama, serta stres karena kembali bekerja, menyebabkan para ibu mengalami penurunan suplai ASI.
4. Membatasi Jadwal Pemberian ASI
Membatasi jumlah waktu pemberian ASI, akan menyebabkan bayi mendapat foremilk (dengan kalori rendah) daripada hindmilk (yang tinggi kandungan lemak). Biasanya bayi menghabiskan 20-45 menit untuk menyusui selama baru lahir, untuk mendapatkan cukup ASI.
Anda harus memberikan ASI yang cukup bagi bayi, selama beberapa minggu pertama kelahirannya. Hal ini akan memberikan stimulasi yang baik bagi produksi ASI Anda.
Usahakan untuk, memberikan ASI dari kedua payudara secara bergantian, agar produksi ASI seimbang.
5. Ibu Yang Sakit Atau Mengalami Stress dan Depresi, Maka Produksi ASI Akan Rendah
Gangguan hormonal, seperti tiroid, ketidakseimbangan hipofisis dan sisa plasenta yang tertinggal dalam perut ibu, bisa menyebabkan masalah produksi ASI.
Banyak ibu yang mengalami penurunan pasokan ASI, ketika mereka sakit flu dan demam. Disamping itu, jika Anda langsung melakukan KB atau metode pengendalian kelahiran hormonal, yang mengandung estrogen, juga dapat menurunkan pasokan ASI Anda.
6. Memberikan Susu Formula Saat ASI Tidak Lancar Dapat Menurunkan Produksi ASI
Pemberian susu formula dan penggunaan dot pada bayi, juga dapat menurunkan produksi ASI. Jika Anda memberikan ASI dari botol susu melalui dot, pastikan untuk memompa ASI Anda sesering mungkin, kemudian taruh dalam botol, lalu letakkan di lemari pendingin. Hangatkan ASI saat akan diberikan kepada bayi.
7. Puting Yang Lecet, Dapat Mengganggu Proses Pemberian ASI
Jika puting Anda mengalami nyeri, lecet, atau sakit, akan membuat Anda menunda pemberian ASI, dan menyebabkan produksi ASI berkurang. Saat menyusui, usahakan untuk sering berganti posisi, agar puting tidak mudah lecet.
8. Bentuk Puting Yang Masuk Kedalam Akan Mempersulit Proses Pemberian ASI
Kondisi medis seperti bentuk puting yang masuk kedalam (inverted nipples), datar, bentuk lidah bayi yang mengalami kelainan, bibir sumbing, dan infeksi pada puting, dapat menyebabkan puting nyeri, sehingga bayi sulit mendapatkan ASI yang dibutuhkannya. Jika puting sakit dan lecet, berikan krim pelembab alami, yang aman untuk mengatasi masalah tersebut.
9. Operasi Payudara Menyebabkan Produksi ASI Rendah
Jika Anda menjalani operasi payudara, Anda akan memiliki risiko masalah menyusui, terutama, jika saluran yang memproduksi ASI telah rusak. Penggunaan implan atau biopsi payudara, menyebabkan lebih banyak masalah produksi ASI, dibandingkan operasi pengurangan bentuk payudara.
10. Ibu Yang Melahirkan Secara Caesar
Para ibu, yang melahirkan melalui operasi caesar, memerlukan waktu ekstra untuk pulih, sebelum mereka siap secara fisik untuk memegang, dan menyusui bayi baru mereka. Hal ini, dapat menyebabkan sedikit keterlambatan dalam produksi ASI. Tetapi, setelah pulih, ibu yang melahirkan melalui caesar, bisa memproduksi ASI, sebanyak ibu yang melahirkan secara normal.
11. Penggunaan Pil KB
Penggunaan pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron, dan ibu yang hamil lagi, saat masih menyusui bayinya, dapat mengganggu keseimbangan hormon, sehingga pasokan ASI menjadi berkurang. Merokok dan menggunakan obat tertentu juga sangat mengganggu produksi dan kualitas ASI.
Bayi lahir dengan cairan ekstra, yang terdapat dalam jaringan tubuh mereka. Cairan ini berguna untuk asupan mereka, sebelum mendapatkan ASI pertamanya. Maka, jangan heran jika bayi mengalami penurunan berat badan, beberapa hari setelah kelahirannya, sebagai akibat dari pengeluaran cairan ekstra ini.
Jika pasokan ASI Anda rendah, sebaiknya lakukan beberapa cara berikut ini, untuk meningkatkannya.
Cara Untuk Meningkatkan ASI
1. Pantau Berat Badan Bayi Anda Sesering Mungkin
Bayi yang sehat, dengan pemberian ASI yang cukup, akan mengalami kenaikan berat badan secara teratur dan bertahap.
2. Minum Banyak Air
Usakan untuk minum air putih 8 gelas perhari. Konsumsi makanan bergizi tinggi. Jumlah kalori yang dibutuhkan ibu yang menyusui minimal 1800 kalori perhari
3. Berikan Bayi Anda ASI Sesering Mungkin
Bayi minimal diberi ASI 8 kali sehari, jika lebih, akan lebih baik.
4. Berikan ASI Dari Kedua Payudara Secara Bergantian
5. Pijat Lembut Payudara Anda
Pijat lembut payudara Anda dengan baby oil, lalu kompres dengan waslap hangat, agar produksi ASI Anda meningkat.
6. Lakukan Teknik Menyusui Yang Benar
Periksa posisi menyusui Anda, apakah mulut bayi sudah menempel dengan benar atau tidak.
7. Hindari Penggunaan Dot
Hindari menggunakan dot dan botol susu, pada beberapa minggu pertama. Karena, jika bayi menyusu pada payudara ibu dan botol susu bergantian, akan membuat bayi bingun dan sulit untuk beradaptasi.
8. Gunakan Pompa Payudara
Pompa ASI ganda dengan mesin, dan bukan yang manual, akan meningkatkan produksi ASI Anda.
9. Konsumsi Makanan Sehat Yang Dapat Meningkatkan ASI
Advertisement
10. Jika perlu, minta kepada dokter ahli laktasi Anda, rekomendasi suplemen peningkat ASI yang aman bagi ibu dan bayi.
Makanan dan Minuman Yang Dipercaya Dapat Meningkatkan ASI
Minuman
Jus Spirulina
Susu Almond dan Santan
Buah dan Sayuran
Alfalfa
Asparagus
Adas
Aprikot, Pepaya
Kacang Polong
Kacang Panjang
Wortel
Daun Ubi Jalar, Daun Pepaya, Daun Katuk, Bayam, Kale
Lauk
Ayam, Kalkun, Cumi
Snack
Kukis susu, kacang almond, rumput laut kering, wijen, hummus, biji labu.
Bumbu Masak
Adas, dil, jintan, kunyit, kayu manis, jahe, kemangi
Lainnya
Oatmeal, sereal, lemak tak jenuh ganda omega 3, minyak zaitun.
Jika ASI masih belum lancar juga, segera berkonsultasi dengan konsultan laktasi, untuk membantu Anda meningkatkan produksi ASI. Disamping itu, gunakan bra menyusui yang tepat dan nyaman.
Jika menungkinkan, lakukan liburan di akhir pekan bersama bayi Anda, agar Anda lebih rileks. Jangan takut untuk meminta bantuan keluarga, jika Anda merasa repot saat mengurus bayi. Yang terpenting, Anda menikmati masa-masa menyusui dengan bayi Anda. Good Luck Moms!