Setiap wanita pasti suatu saat ingin menjadi seorang ibu. Memiliki seorang anak dari rahimnya adalah sebuah kebanggaan tersendiri.
Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, seorang wanita bernama Hayley Haynes (28), dari Bedford, Inggris, pada usia 19 tahun didiagnosa oleh dokter bahwa dirinya memiliki kromosom XY. Hal ini berarti, bahwa Hayley secara genetik adalah seorang laki-laki. Dokter mengatakan bahwa, Hayley tidak akan pernah bisa hamil.
Pada saat Hayley lahir, dirinya tidak memiliki rahim, indung telur atau tuba falopi. Setelah mendengar diagnosa dokter, Hayley merasa sangat sedih dan putus asa. Dia berpikir jika nanti pasti tidak ada pria yang mau menikahinya.
Setelah Hayley dewasa, keadaan tubuhnya ini membuat dia terpukul. Hayley merasa tidak sempurna sebagai seorang wanita.
Kasus yang menimpa Hayley ini, dalam dunia kedokteran disebut sindrom insensitivitas androgen. Sindrom langka ini terjadi pada satu dari 20.000 kelahiran di dunia.
Hayley merasa separuh dari dirinya telah hilang. Seakan menjadi separuh wanita saja. Hayley berpikir, bagaimana bisa dia menceritakan tentang kondisinya kepada seorang pria. Pasti tidak ada laki-laki yang mau memperistrinya. Saat itu Hayley merasa hancur,hampa dan tak percaya diri.
Hayley, sejak umur 16 tahun, memiliki seorang sahabat laki-laki bernama Sam. Sam selalu menghibur Hayley, agar dirinya mampu menghadapi setiap cobaan yang menimpanya.
Akhirnya, saat Hayley berusia 22 tahun, hubungan persahabatan Hayley dan Sam pun makin dekat. Saat mereka pergi ke London, Sam meminta Hayley untuk menjadi kekasihnya.
Sam mengatakan, bahwa dirinya mencintai Hayley apa adanya. Hayley merasa diterima dan sangat bahagia.
Pada tahun 2007, sebuah keajaiban mulai datang pada Hayley. Seorang dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit Royal Derby, mengatakan kepada Hayley, jika dari hasil scan pada perutnya, dokter melihat ada rahim yang sangat kecil. Ukurannya hanya beberapa milimeter.
Dokter mengatakan kepada Hayley, bahwa dengan pengobatan, rahimnya bisa tumbuh. Hayley tidak bisa hamil secara alami, tetapi dirinya bisa memiliki seorang anak dengan program bayi tabung.
Hayley diberikan pengobatan secara hormonal oleh dokter. Dirinya diberi tablet dengan komposisi hormon progesteron dan estrogen, agar rahimnya bisa tumbuh.
Selang beberapa tahun kemudian, pada tahun 2011, pasangan Hayley dan Sam pun akhirnya menikah. Ketika bersama-sama mengunjungi dokter kandungan, Hayley diberitahu oleh dokter jika rahimnya sudah siap untuk proses bayi tabung.
Tetapi, mereka mendapat kabar buruk, jika lembaga bantuan NHS, yang biasanya memberikan dana bagi para pasangan yang sulit memiliki anak, menolak untuk mendanai program bayi tabung mereka.
Hayley dan Sam tidak putus asa. Mereka akhirnya mengeluarkan biaya sebesar 10.500 poundsterling atau sekitar Rp 200 juta, dari setengah tabungan mereka. Uang ini, untuk program bayi tabung pada sebuah klinik di Siprus, dan berharap impian mereka bisa terkabul.
Proses bayi tabung, yang dilakukan pada April 2014 ini, menggunakan sel telur dari donor anonim dan sperma Sam. Dari 13 sel telur yang diambil, hanya dua yang layak. Kemudian embrio yang telah diseleksi, ditanam pada rahim Hayley.
Dokter mengatakan kepada Hayley, program ini kemungkinan berhasilnya 60%. Hayley harus menunggu selama dua minggu untuk mengetahui hasil tes apakah program bayi tabung itu berhasil atau tidak.
Akhirnya hasil tesnya positif. Hayley sangat gembira. Tetapi, Sam mengingatkan jika mereka masih harus melalui banyak proses.
Enam minggu kemudian, dari hasil scan kehamilannya, dokter mengatakan jika Hayley mengandung bayi kembar non identik.
Hayley benar-benar tidak percaya, dengan keajaiban yang dialaminya. 12 minggu pertama kehamilannya adalah kondisi yang rentan dan rawan keguguran.
Pada Desember 2014, dokter memutuskan akan menginduksi Hayley, 2 minggu lebih cepat. Pada malam Natal, 25 Desember 2014, Hayley melahirkan bayi kembarnya secara alami. Meskipun prematur, tetapi mereka sehat. Kedua putrinya, Avery, lahir dengan berat 1.5 kg, sedangkan Darcey, lahir dengan berat 1.3 kg.
Hayley mengatakan, "Menjadi seorang ibu adalah saat paling menakjubkan dalam hidup saya. Hal yang terindah adalah saat memeluk kedua bayi saya untuk pertama kali. Darcey dan Avery, adalah gadis kecil paling indah di dunia."
Dr Geetha Venkat, dari Harley Street Klinik Fertilitas, London, mengatakan jika kasus yang dialami Hayley tersebut, sangat menakjubkan. Ia menjelaskan jika Hayley kekurangan hormon estrogen. Tetapi, beruntung Hayley lahir dengan memiliki sedikit rahim.
Dari kisah Hayley, kita sadar bahwa keajaiban itu ada. Berkat usaha yang pantang menyerah, dan senantiasa berdoa, keinginan kita pasti akan terwujud.
Advertisement
- 15 Tahun Menopause, Wanita Ini Lahirkan Bayi
- Penantian 13 Tahun Itu Terbayar Sudah: Selamat Datang ke Dunia, 3 Bayi Kembarku!
- Bersyukur! Doaku di Mekkah Terkabul, Kini Aku Punya Bayi Kembar 4
- Wow, Nenek 60 Tahun Ini Lahirkan Bayi Kembar
- Ajaib, Wanita Ini Lahirkan 3 Bayi Kembar Setelah Kehilangan 4 Anak