Kita tentunya pernah mendengar penyakit yang dinamakan thalassemia. Namun, belum banyak orang yang mengetahui apa sebenarnya penyakit ini. Penyakit ini memang mengakibatkan kematian jika tidak mendapatkan perawatan yang benar.
Thalassemia adalah kelainan darah yang sifatnya menurun (genetik). Sel darah merah yang diproduksi penderita thalassemia ini akan pecah sebelum waktunya. Pada kondisi normal dalam waktu sekitar tiga bulan sel darah merah akan pecah untuk digantikan sel darah merah yang baru. Pada penderita thalassemia ini sel darah merah sudah pecah sebelum tiga bulan, sehingga dia akan kekurangan sel darah merah. Sel yang pecah ini bersifat tidak normal.
Advertisement
Seperti dilansir dari chinadaily.co.cn, Liang Daiwen (13) asal Liujiang, provinsi Guangxi Zhuang, China menderita penyakit beta thalassemia. Tiap bulan Daiwen harus pergi ke rumah sakit seorang diri untuk mendapatkan transfusi darah.
Setiap bulan orangtua Daiwen harus mengeluarkan biaya 2000 yuan atau sekitar Rp 4 juta untuk pengobatannya. Orang tua Daiwen sendiri bekerja di kota. Daiwen harus mengurus adiknya yang masih sekolah. Di samping itu Daiwen juga harus memasak sendiri karena orang tuanya jarang pulang.
Daiwen pergi ke rumah sakit menggunakan bis selama satu jam perjalanan. Selanjutnya, perawat akan memberikan transfusi darah. Setelah itu Daiwen diberikan obat cair yang disuntikkan di bawah kulit. Biasanya obat ini diberikan dengan menggunakan alat semacam “portable pump”. Alat ini menempel di perut Daiwen dan dibawa pulang. Obat cair tersebut berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan zat besi.
Karena orang tuanya mengalami kesulitan dalam memperoleh dana, terkadang Daiwen telat melakukan transfusi darah. Akibatnya Daiwen sering drop, perutnya membengkak karena pembengkakan limfa, nafasnya sesak karena tulang hidungnya mengecil, dan kulitnya pun semakin lama menghitam karena terjadi penumpukan zat besi akibat transfusi jangka panjang.
Karena kondisinya yang rawan kelebihan zat besi, maka Daiwen harus diet dan menghindari makanan yang tinggi zat besi. Kelainan sel darah merah ini juga memungkinkan daya tahan tubuhnya rendah, maka dia juga harus memperbanyak asupan vitamin C dan E serta makan makanan tinggi asam folat.
Maka dari itu Ladies, karena penyakit ini diwariskan dari orang tua, harus dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui riwayat penyakit turunan. Sebelum terjadi komplikasi penyakit yang serius.
(vem/chi)