Sukses

Parenting

Ngeri! Ditugasi Mengarang, Anak 9 Tahun Bikin 'Dongeng Aborsi'

Ketika anak SD ditugasi gurunya untuk membuat tulisan atau karangan, biasanya mereka lebih memilih menulis pengalaman sehari-hari. Ada juga yang membuat cerita imajinasi dengan menghadirkan karakter-karakter dari negeri dongeng. Tapi berbeda dengan seorang anak kelas 3 SD di provinsi Fujian, China ini. Ia malah membuat karangan yang bikin bulu kuduk merinding, yaitu tentang aborsi.

Dilansir dari online.thatsmags.com, seorang guru SD di provinsi Fujian menuliskan sebuah kisah yang ia unggah di Weibo. "Benar-benar aneh rasanya membaca karangan ini," tulisnya. Ia menceritakan pengalamannya ketika meminta murid-muridnya kelas 3 SD membuat karangan. Mungkin terlihat biasa saja, sampai ia akhirnya membaca sebuah karangan berjudul "Pangeran yang Mencari Putri".

Dari judulnya, dongeng "Pangeran yang Mencari Putri" itu terlihat biasa saja. Tapi saat membaca isinya, sang guru benar-benar tercengang. Dongeng tentang pangeran dan putri tersebut melibatkan topik yang terbilang tabu untuk anak seusia itu.

Karangan anak kelas 3 SD yang mengangkat topik aborsi. | Foto: copyright online.thatsmags.com

Plot karangan itu seperti ini:

Atas desakan raja dan ratu, seorang pangeran berusaha untuk mencari gadis cantik untuk dipersunting. Ia mewawancarai semua gadis cantik di kerajaan tersebut. Satu jam kemudian, sang pangeran menemukan sosok gadis sempurna yang akhirnya ia persunting dan menjadi putri.

Setelah menikah, suatu hari sang putri keluar bersama seorang teman prianya. Dan ternyata teman pria itu adalah mantan pacar sang putri. Karuan saja sang pangeran marah. Apalagi setelah ketahuan bahwa sang putri hamil gara-gara berhubungan dengan mantan pacarnya tersebut.

Akhirnya, sang pangeran meminta putri untuk memilih, "Kamu mau sama aku atau sama mantan pacarmu itu?" Kalau putri ingin bersama mantan pacar, maka pangeran akan menceraikannya. Tapi kalau sang putri ingin kembali dengan sang pangeran, maka ia harus aborsi.

Sang putri pun memutuskan untuk kembali ke pangkuan pangeran. Risikonya ia harus mengaborsi janin yang dikandungnya. Seorang dokter dipanggil khusus oleh pangeran untuk melakukan prosedur aborsi.

Bagaimana prosedur aborsi itu dilakukan?

Dalam dongeng tersebut, proses aborsi dilakukan seperti ini: sang putri dibius lalu perutnya ditinju 20 kali.

Dua hari kemudian, janin berhasil dikeluarkan. Sang pangeran dan putri akhirnya bisa hidup bahagia selama-lamanya.

Bagaimana menurut Anda, Ladies? Apakah karangan tersebut memang tidak layak ditulis oleh anak SD atau sah-sah saja karena namanya imajinasi pastilah tanpa batas?

Untuk anak berusia 9 tahun, menulis karangan ini pastilah ada sebab. Sang guru menduga bahwa karangan 'dongeng aborsi' ini ditulis oleh sang anak karena ia sering menonton acara perjodohan dan drama-drama di televisi.

Seorang anak itu ibaratnya seperti spons. Ia dapat menyerap semua informasi yang didengar dan dilihatnya dengan mudah. Ladies, kalau Anda punya anak atau punya kerabat yang masih anak-anak, pastikan ia mendapat pendidikan dan informasi yang tepat.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading