Orang tua merupakan seseorang yang berharga dan juga sangat penting bagi seorang anak. Ketika orang tua sakit, anak adalah orang pertama yang merasa khawatir. Hal ini juga dialami oleh seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun di Jiangxi, Cina. Kasih sayangnya yang besar terhadap orang tua dan keluarga membuatnya merasa khawatir sehingga meningkatkan semangat kerja kerasnya terlebih saat ia mengetahui sang ayah didiagnosis sakit leukimia.
Dilansir dari shanghaiist.com, bocah ini bernama Mo Suangyi. Ia merupakan siswa kelas 5 sekolah dasar di daerah tempat tinggalnya. Biaya pengobatan sang ayah diperkirakan tidak kurang dari 600 ribu yuan atau setara dengan 12 miliar rupiah. Keadaan ekonomi keluarga yang serba pas-pasan bahkan nyaris kekurangan membuatnya bekerja keras mengumpulkan kardus dan barang bekas di jalanan untuk dijual.
Advertisement
Rencananya, uang yang diperoleh dari hasil menjual barang bekas akan digunakan sebagai biaya pengobatan sang ayah. Mo adalah bocah yang luar biasa dimana ia juga mengurus semua pekerjaan rumah seperti memasak, menyapu, mengepel lantai, mencuci baju, dan mencuci piring sendiri. Selain mengurus rumah, Mo juga merawat serta menjaga nenek dan adiknya.
Dari hasil menjual barang bekas, Mo mengaku telah mengumpulkan 37 yuan atau setara dengan 720 ribu rupiah. Kepada sang ayah ia mengatakan "Meskipun uang 720 ribu ke 12 miliar sangat jauh, Aku tidak akan menyerah. Aku akan terus berusaha dan bekerja keras mendapatkan uang untuk biaya pengobatan Ayah dan Anda akan baik-baik saja."
Mo Suangyi merupakan salah satu bocah dengan usia yang sangat muda dan berdedikasi tinggi untuk menyelamatkan anggota keluarganya. Ia rela berjuang dan bekerja keras merawat seluruh anggota keluarganya. Ia juga berjuang keras dengan berjualan barang bekas yang dipungutnya di pinggir jalan untuk biaya pengobatan sang ayah.
Bukankah Mo adalah seorang anak yang patut menjadi inspirasi untuk kita? Semoga ayah Mo bisa segera sembuh dari leukimia yang dideritanya dan mereka bisa kembali hidup bahagia. Meskipun perjalanan hidup Mo di usia yang sangat muda sudah terbilang sulit, semoga ia tetap semangat berjuang dan dikelilingi orang-orang yang sayang padanya.
- Ditolak Masuk Universitas Karena Tak Punya Tangan, Tetap Optimis Bisa Sukses
- Anjing Dorong Kursi Roda Pria Lumpuh, Bukti Setiap Makhluk Punya Cinta
- Aku Rela Jadi Sansak Tinju dan Dipukuli Demi Kesembuhan Anakku
- 5 Kisah Ayah Hebat Yang Akan Membuat Anda Menangis Haru
- Berbekal Cinta Ibu, Aku Tetap ke Sekolah Meski Lukaku Belum Sembuh