Sukses

Parenting

Terbukti! Ibu Mertua Penyebab Utama Perceraian

Selama ini kita ketahui hubungan antara menantu perempuan dengan ibu mertua ibarat kucing dan anjing. Tak selalu akur dan bersaing mendapatkan perhatian suami atau putra mereka. Terkadang persaingan tak sehat itu bisa berujung pada malapetaka rumah tangga si perempuan dan suami. Sebuah survey terbaru membuktikan bahwa penyebab perceraian terbesar adalah ibu mertua.

Dilansir oleh Geniusbeauty.com, menurut hasil penelitian para Sosiolog Inggris ternyata dua - pertiga dari semua perceraian terjadi di bawah pengaruh langsung dari orangtua pasangan dan terutama ibu mertua. Hasil tersebut muncul setelah para peneliti mensurvei lebih dari dua ribu warga Inggris bercerai .

Tahukah ladies, Sosiolog Inggris telah menemukan adanya hubungan erat ibu mertua yang mempengaruhi keputusan suami atau istri untuk bercerai. Pengaruh terbesar yang ditunjukkan oleh ibu yang memiliki kedekatan dengan anak, tentu berdampak pada putra dan putri mereka. Di waktu bersamaan, 6% responden mengatakan bahwa perasaan anak-anak mereka turut memainkan peran dalam perceraian.

Ketika kasus tersebut diperdalam lagi, dua-pertiga alasan terkuat yang paling populer memang melibatkan ibu mertua. 10% responden mengatakan bahwa keputusan bercerai mereka dipengaruhi saudara mereka. Penyebab utama lain yakni saudara mereka. Hal itu dapat terjadi karena rasa bersaing yang tidak sehat untuk saling menunjukkan seberapa baik latar belakang pasangan dan atau menceritakan ketidakcocokan mereka.

Misalnya, ibu suami mengkritik anak mertuanya, dan ibu istri. Di sisi lain, pilihan anaknya terhadap pasangan yang berbeda kulit dengan mereka. Akan tetapi, 67% dari responden senang atas realita bahwa keluarga membantu melihat kebahagiaan berumah tangga mereka. Sebagian besar responden mengatakan bahwa keluarga mantan pasangan mereka berpengaruh sangat besar. Jika tidak menentukan, mempengaruhi hubungan keluarga mereka. Ternyata, 44 % responden mengakui bahwa mereka tidak bisa bergaul dengan keluarga mantan pasangannya. Mungkin, karena pengalaman kurang menyenangkan yang dialami masih menyisakan bekas luka.

Sedangkan. 74% mengeluh bahwa mantan pasangan mereka lebih banyak mendengarkan saran ibunya ketimbang pasangannya. Seperempat responden merasa benar-benar diabaikan oleh ibu mertua mereka.

Penelitian di atas menunjukkan variasi hubungan keluarga dan antar keluarga. Seharusnya, ibu mertua dan saudara saling mendukung demi kebahagiaan pernikahan anak atau saudara. Karena itu, komunikasi yang baik tidak hanya dilakukan kepada suami, tetapi juga pada keluarga suami, terutama ibu mertua dan saudara-saudaranya. Akan lebih baik jika komunikasi itu dibangun jauh sebelum menikah. Agar keseimbangan dalam membina hubungan antar keluarga terjalin dengan baik.

(vem/nip)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading