Dalam masa-masa yang sulit seperti pada saat perang atau bencana alam, beberapa penelitian telah menunjukkan lebih banyak anak perempuan yang lahir daripada anak laki-laki. Tidak ada yang tahu mengapa, tetapi kaum lelaki tidak perlu risau bahwa dunia akan dibanjiri oleh kaum perempuan. Berita baiknya, seperti yang dilansir metro.co.uk justru bayi laki-laki yang berhasil lahir pada masa-masa sulit dapat bertahan hidup dengan baik hingga dewasa.
Di dalam rahim, janin laki-laki cenderung lebih rentan daripada janin perempuan. Serangan cuaca yang amat buruk, gempa bumi dan bencana alam memperburuk hal ini. Rasio angka kelahiran bayi laki-laki dibanding bayi perempuan pada akhir abad ke 18 di Finlandia turun selama 16 tahun terakhir. Hanya 79 bayi laki-laki yang lahir dibanding 100 bayi perempuan.
Ahli biologi berpendapat bahwa wanita hamil tubuhnya akan secara otomatis menggugurkan janin laki-laki yang lemah. Sehingga kehamilan selanjutnya bisa didapat janin yang sehat. Wanita dianggap memiliki kesempatan yang lebih baik untuk reproduksi pada masa sulit. Menurut Ron Lee, seorang ahli demografi ekonomi di Universitas California Berkeley untuk investasi pertumbuhan penduduk yang baik di masa depan janin yang baik akan dipertahankan.
Advertisement
Riset Tim Bruckner dan Virpi Lummaa terhadap data gereja Finlandia menunjukkan hanya 12 persen bayi laki-laki yang bertahan hingga usia 1 tahun lebih. Ketika masyarakat mendapat tekanan yang berat, jumlah anak laki-laki yang lahir pun berkurang. Penelitian ini menguatkan bukti penelitian sebelumnya. Wanita dalam kondisi stres dan penuh tekanan lebih mungkin mengalami keguguran jika dia mengandung janin laki-laki.
Hal ini disebabkan karena janin laki-laki tumbuh lebih besar daripada janin perempuan sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang lebih dari sang ibu. Janin laki.laki juga lebih sulit beradaptasi dengan lingkungan yang sulit dalam kandungan.
Karena itu bunda, sebisa mungkin hindari stres di masa kehamilan, terutama jika Anda mengandung bayi laki-laki. Perbanyak tawa dan bacalah buku-buku yang memotivasi. Kalaupun Anda ada di masa tertekan, konsultasikan dengan ahlinya, jangan dibiarkan stres merusak kesehatan Anda dan janin. Semoga kehamilan Anda menyenangkan hingga waktu melahirkan.
(vem/chi)