Setiap orang sudah diberi rezeki sesuai porsinya. Kadang dalam keluarga, walau lahir dari rahim yang sama, rezeki tak selalu sama. Bisa jadi saudara kandung sendiri memiliki materi yang lebih, atau sebaliknya, memiliki materi yang tidak sebaik Anda.
Namun apakah tali persaudaraan akan renggang dengan perbedaan materi itu? Seharusnya tidak, sebab materi hanyalah kebahagiaan dunia yang nilainya tak sebanding dengan ikatan cinta keluarga.
Sebuah kisah berisi curhat dari seorang kakak perempuan mengenai adiknya bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa sekaya atau semiskin apapun kita, seharusnya ikatan tali persaudaraan tidak merenggang. Dilansir oleh amydickinson.com, inilah kisahnya:
Advertisement
***
Hai Amy,
Setiap musim gugur, adikku dan sepupu-sepupuku liburan untuk berbelanja di akhir pekan. Kami biasanya keluar kota dan menginap di sebuah hotel. Kami semua memanjakan diri sendiri, membiarkan anak-anak bermain di area bermain lalu kami akan makan siang dan makan malam bersama. Ini adalah waktu yang tepat untuk saling mengakrabkan diri dengan keluarga.
Saya punya adik perempuan, namanya Wendy. Dia tidak pernah kami ajak untuk pergi liburan. Pada akhirnya dia tersinggung hingga menangis karena tidak pernah kami undang untuk ikut berlibur. Dua saudara saya yang lain dan sepupu saya sangat dekat, tetapi Wendy tidak akrab dengan mereka. Dan ini sudah terjadi bertahun-tahun.
Kami semua sudah menikah dan merupakan ibu rumah tangga. Sedangkan Wendy sudah bercerai dan bekerja, anaknya satu dan masih kecil.
Ada beberapa alasan kami tidak pernah mengajak Wendy berlibur. Kami semua tahu dia tidak memiliki banyak uang untuk liburan. Dua juga tidak memiliki minat yang sama dengan kami, kami suka bersenang-senang. Kami semua aktif di gereja, tetapi Wendy hanya datang sekali-kali menghadiri layanan. Dia sangat polos dan sederhana, sangat tidak cocok dengan kehidupan kami.
Akhirnya Wendy menumpahkan rasa kecewanya. Setahun yang lalu dia mendadak datang ke rumah saya dan menangis, dia juga marah sehingga anak-anak saya ketakutan. Suami saya sampai mengancam dan akan memanggil polisi jika dia tidak pergi.
Sekarang dia hampir tidak pernah berbicara dengan saya dan selalu mengatakan bahwa saya dan saudara-saudara saya yang lain adalah orang yang mengerikan. (Padahal saya sudah membantunya).
Bagaimana caranya agar dia bisa memahami hal ini? Apakah dia harus menemukan teman-teman lain yang memiliki kesukaan yang sama dengannya dan sesuai dengan kondisi keuangannya?
-Sad Sister-
Jawaban AMY:
Dear Sad,
Pertama, saya ingin menyampaikan bahwa saya setuju dengan pendapat adik Anda, Anda adalah orang yang mengerikan.
Sudah jelas Anda ingin melakukan apapun an bergaul dengan orang-orang yang selevel dengan Anda, tetapi Anda menyalahkan orang lain karena dia tidak pas atau tidak selevel dengan Anda.
Satu-satunya cara untuk membuat adik Anda cocok untuk masuk ke level Anda adalah membuatnya merasa nyaman dan menerima dia apa adanya. Namun yang Anda lakukan justru menjauhinya dan tidak mau mengulurkan tangan agar dia tetap nyaman berada di dekat Anda. Anda tidak mau menerima adik Anda.
Jika dia marah besar, maka itu tidak dapat disalahkan dan Anda harus menerimanya. Renungkan hal ini, terutama di saat Anda sedang beribadah. Ajaklah dia melakukan hal-hal kecil bersama. Buatlah agar Anda belajar untuk menerimanya. Yang saya lihat, Anda belum belajar dari apa yang sudah terjadi.
***
Walaupun kisah ini bersumber dari negara lain, namun hal yang sama terjadi pada banyak keluarga. Saat satu saudara memiliki materi lebih, banyak yang menganggap keluarga atau saudaranya jadi tidak satu level dan tidak cocok lagi bersama.
Semoga saja kisah ini bisa menjadi pelajaran, bahwa keluarga adalah tangan yang selalu merangkul dan menerima Anda apa adanya. Saat Anda tak lagi memiliki materi, siapa yang akan menerima Anda? Keluarga. Maka jangan palingkan wajah Anda dari keluarga saat harta duniawi mengelilingi Anda.
- Jabatan SBY sebagai Presiden Berakhir, Sang Putra Kirimkan Surat Lewat Instagram
- Cepatlah Pulang Dari Medan Perang, Ayah.. Aku Kangen Kamu
- Setelah Menikah 73 Tahun, Kakek Nenek Meninggal Dengan Selisih 28 Jam Saja
- Suami Ubah Abu Istri Jadi Kembang Api untuk Mengucapkan Selamat Tinggal
- Anakku Ingin Jadi Pianis Terkenal, Namun Hal Itu Terwujud Saat Ia Telah Tiada