Beberapa orang merasa saudara-saudarinya adalah sahabat dan anugerah. Namun beberapa lagi mengalami kesulitan untuk bisa sejalan dengan saudara mereka. Dalam hal ini, peran orang tua sangat dibutuhkan.
Meski begitu ketika sudah dewasa, orang tua tak selalu bisa mengatasinya. Pada akhirnya kita sudah cukup dewasa untuk menyadari bahwa kita bisa melakukan kesalahan dan saudara kita juga tidak sempurna. Namun, ego membuat kita selalu ingin menang atau mengalami gesekan dengan mereka.
Apa Masalah Anda?
Advertisement
Sebagian orang bisa kepikiran hingga tak bisa tidur tiap kali mengingat mereka punya masalah dengan saudara sendiri. Tapi, coba sadari problema yang Anda alami dengan kakak atau adik di rumah.
Tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan. Hanya saja kadang kita yang enggan menyelesaikannya. Namun setidaknya sampai di sini Anda tahu masalah itu prinsipil atau layak diabaikan.
Kenali Karakternya
Kalau Anda sudah paham dengan sifat dan kebiasaan mereka, tentu Anda tahu apakah hal ini bisa ditanggulangi atau tidak. Apakah Anda berdua cukup demokratis untuk saling mendengarkan dan menyelesaikan masalah?
Kalau sulit, Anda bisa menggunakan dua cara. Mengikuti alurnya dan melakukan pendekatan untuk bisa bicara secara baik-baik atau yang kedua adalah menghindari pemicu masalah. Dalam hal ini, Anda bisa sampai ke tahap untuk menjaga jarak. Namun, jangan kurangi kualitas persaudaraan Anda.
Menjaga Kualitas Dalam Perbedaan
Berbeda dan sering berdebat boleh. Tapi, jangan lupa untuk tetap saling memperhatikan. Anda dan dia bukan orang asing yang akan saling berprasangka. Menjaga kebaikan tetap ada bisa mengimbangi kondisi hubungan Anda dengan kakak atau adik.
Anda juga bisa meleburkan nilai persaudaraan Anda dalam kekeluargaan. Misalnya dengan menyadari bahwa Anda sudah sama-sama besar dan tak mungkin merepotkan orang tua dengan perselisihan ini.
Hubungan baik pasti bisa dipupuk, meski butuh proses untuk bisa membuat benih-benih kebaikan itu mengakar menjadi kebiasaan baik. Saat Anda melihat perihal penting yang terbelah, pikirkanlah apa memang hal itu lebih baik dibelah atau lebih indah saat menjadi satu kesatuan.
Last but not least, jangan lupa bahwa keluarga adalah rumah tempat Anda pulang.
- Tips Menghadapi Anak Yang Beranjak Remaja
- Kisah Pengorbanan Seorang Ibu Mengasuh 4 Orang Bayi Sekaligus
- Video Ibu Menginjak Kepala Anaknya Menuai Kemarahan Banyak Orang
- Nindy Ayunda, Sabar Menghadapi Anaknya Yang Ekspresif
- Potret Keseharian Anak-Anak Dalam Sebuah Proyek Fotografi Sang Ibu
(vem/gil)