Menjadi orang tua memang bukan merupakan hal yang mudah. Semuanya melalui proses yang kadang menjemukan. Tapi, suara tangis si kecil yang memanggil kita dengan bahasa mereka itu, sekaligus membuat kita tak ingin berpisah darinya.
Sepasang suami istri merekam hari pertama mereka bersama dengan anak mereka yang baru lahir. Mereka berbagi pengalaman bagaimana rasanya hari pertama dengan anggota baru di rumah. Dan yang lebih penting lagi, mereka berdua harus mengurusi anggota baru itu. Hampir 24 jam, kehidupan mereka dipenuhi oleh si kecil. Take a look.
Advertisement
Video copyright Youtube/how2beadad
Such a busy day, tapi mereka menjalaninya dengan bekerja sama. Ada kalanya sang ayah yang merawat Joshua, kemudian bergantian dengan istrinya. Ada kalanya ketiganya ketiduran bersama. Semua tidak akan sama lagi seperti saat mereka masih berdua saja.
Merawat bayi dalam sehari, sama dengan melakukan beberapa hal yang sama berulang-ulang. Misalnya mengganti popok dan menyusui. Oh ya, jangan lupa kalau Anda mungkin akan terbangun berkali-kali saat tidur karena si kecil rewel. Dia mungkin menangis karena alasan yang tak kita mengerti. Saat itulah kita menggunakan kemampuan untuk menghiburnya dan membuatnya tertawa. (Atau setidaknya, tidak menangis lagi.)
Namun, suara tangisan bayi yang rewel akan menjadi keriuhan yang menceriakan hari Anda sebagai orang tua. Lama-kelamaan, ia akan berceloteh, tertawa geli, menyentuh wajah Anda dan menyebut Anda, "Papa.." atau, "Mama.." Saat itu terjadi, rasanya Anda adalah orang tua paling bahagia di dunia.
Semoga video di atas bisa membantu Anda menyiapkan diri menjadi orang tua. Hidup akan semakin ceria, dengan hadirnya si buah hati dalam rumah kita.
- Video Keren Yang Akan Mengubah Pandangan Anda Tentang Sabuk Pengaman
- Lihat Trik Aneh Seorang Ayah Menguncir Rambut Anaknya
- Video Inspirasi: Masa Depan Yang Baik Ada di Tangan Anda
- Video Inspirasi: Ada Satu Hal Yang Tak Bisa Dikalahkan Oleh Teknologi
- Video Hari Pertama Sekolah: Jangan Takut, Aku Akan Melindungimu
- Video Ini Menunjukkan Bahwa 'Seperti Anak Perempuan' Bukan Berarti Cengeng