Salah satu masalah otak pada anak dan rentan sekali terjadi adalah gegar otak. Apalagi, jika si kecil termasuk anak yang aktif dan tidak bisa diam. Gegar otak ini biasanya diakibatkan oleh benturan ataupun pukulan yang mengenai kepala yang mengganggu fungsi otak. Misalnya saja, olahraga, terjatuh dan terkena benturan benda saat bermain dengan temannya.
Jika anak mengalami gegar otak, biasanya ia akan mengalami gejala nyeri pada kepala, muntah secara berulang, susah dibangunkan, serta tidak bisa berjalan dengan normal, dilansir dari MeetDoctor.com. Parahnya lagi, gegar otak dapat membuat anak pingsan hingga hilang ingatan. Gejala tersebut biasanya akan terjadi beberapa hari setelah terjadinya benturan, jadi Anda harus benar-benar memperhatikan si kecil.
Berbeda dengan kondisi si kecil yang mengalami gegar otak namun masih sadarkan diri. Anda bisa mengompress bagian kepala anak yang terluka dengan es dan bungkus dengan kain selama 20 menit. Ulangi hal tersebut selang 3 atau 4 jam sekali. Akan tetapi, jika pingsan dan pernafasannya tidak wajar, serta mengeluarkan darah atau cairan dari hidung, telinga atau mulut segera larikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Advertisement
Saat masa pemulihan, anak disarankan untuk tidak menggunakan telepon genggam, bermain games, browsing internet serta mendengarkan musik keras-keras. Sedangkan untuk aktivitas lainnya seperti sekolah dan olahraga, Anda sebagai orangtua harus benar-benar mengawasinya selama masa pemulihan gegar otak.
Lantas, bagaimana dengan anak yang harus mengikuti olahraga di sekolah?
Tenang, jangan khawatir Ladies. Anda bisa meminta pengecualian pada guru-guru terhadap beberapa aktivitas yang masih rentan dilakukan oleh anak, seperti olahraga, mengerjakan tes, dan waktu sekolah yang terlalu lama. Hal ini dilakukan supaya otak tetap berada pada kondisi yang stabil.
Semoga bermanfaat.
Sumber: MeetDoctor.com
(vem/riz)