Akun jejaring sosial bukan hanya menjadi tempat Anda untuk bersosialisasi dan menjelajahi informasi, tapi juga tempat Anda menuangkan curhatan personal. Dengan kata lain, Anda memungkinkan orang lain untuk mengakses kehidupan pribadi secara tidak langsung.
Walaupun saudara sendiri, tapi apa Anda yakin mau menginvite atau menambahkan mereka ke dalam friendlist Anda? Apalagi saat mereka mengajukan diri untuk menambahkan Anda dalam lingkaran pertemanan mereka di jejaring sosial. Apa yang sebaiknya Anda lakukan?
Advertisement
Membatasi Informasi
Yang pasti, batasi informasi yang Anda berikan. Sebisa mungkin informasi yang Anda provide dalam akun tersebut adalah yang umum dan tidak akan mengundang orang untuk menelusuri kehidupan pribadi Anda. Batasi juga siapa yang bisa menjadi friendlist Anda.
Menyamarkan Curhatan
Bila Anda memang sangat ingin curhat, ada banyak cara untuk menampilkannya secara terselubung. Misalnya dengan menggunakan bahasa yang tidak frontal, quotes atau gambar. Orang tidak akan langsung menangkap maksud Anda dan setidaknya Anda bisa menilai sendiri hal-hal apa yang bisa menjadi isu sensitif bagi keluarga Anda.
Lebih Cuek
Mungkin ada baiknya Anda tak terlalu mengkhawatirkan reaksi orang lain. Tak ada orang yang sempurna dan kadang kita butuh tempat untuk menuangkan apa yang kita rasakan. Tak terlalu buruk kalau mereka mengetahui bahwa Anda punya masalah. Siapa tahu mereka bisa membantu Anda.
Konfirmasi
Anda bisa menyiapkan penjelasan untuk apa yang Anda lakukan di jejaring sosial, tapi Anda juga berhak untuk tidak banyak menjawab atau merespon. Kadang Anda perlu membiarkan keadaan agar tidak semakin meruncing dengan bersikap no comment.
Selalu ada alasan mengapa kita memilih untuk menerima atau menolak pertemanan di jejaring sosial. Namun seharusnya hal itu tak mempengaruhi apa-apa dalam hubungan Anda dengan mereka di dunia nyata. Yang penting adalah tetap menjaga kualitas dan menghargai keberadaan mereka. So, what's your choice?
(vem/gil)