Sukses

Parenting

Tidak Mengerjakan PR, Seorang Ibu Pukuli Anaknya Dengan Hanger Sampai Luka Parah

Setiap orang tua memiliki cara berbeda-beda dalam mendidik anak. Ada yang tidak mau memukul anak, ada juga yang menganggap hukuman fisik menjadi salah satu cara mendidik agar anak lebih tangguh. Apapun caranya, seharusnya hukuman fisik sekalipun tidak meninggalkan luka parah. Namun lihatlah anak ini, punggungnya terluka parah karena sang ibu memukuli dia dengan hanger.

Menurut Pihak Polisi, Luka Tidak Terlalu Parah

Nama anak ini adalah Xiao Bing (6 tahun) berasal dari China. Xiao Bing mendapat luka yang cukup parah di bagian punggung. Luka merah dan bengkak di punggung terjadi karena sang ibu memukulinya dengan hanger. Alasan sang ibu adalah karena Xiao Bing tidak mengerjakan PR. Guru di sekolah Xiao Bing yang melihat luka-luka itu langsung melaporkan ibu Xiao Bing kepada polisi, dilansir oleh dailymail.co.uk.

Juru bicara kepolisian mengatakan bahwa luka tersebut tidak terlalu parah, sehingga ibu Xiao Bing tidak ditahan. Namun pihak kepolisian mengingatkan ibu Xiao Bing agar tidak melakukan tindakan yang sama di kemudian hari, karena bisa berakibat buruk bagi masa depan putranya. Sementara itu, orang tua Xiao Bing mengatakan tidak suka dengan kinerja sekolah putranya.

Kondisi punggung Xiao Bing | Foto: copyright dailymail.co.uk

"Ibu dan ayah anak itu (Xiao Bing) tidak suka dengan kinerja di sekolah, dia mengatakan bahwa anaknya sangat nakal dan sering salah mengerjakan PR dan perlu diberi pelajaran (hukuman)," ujar Hu Lung, juru bicara kepolisian.

Orang Tua Tidak Seharusnya Sejauh Itu Menghukum Anak

Sementara itu, guru Xiao Bing memposting secara online foto punggung muridnya yang penuh bekas pukulan hanger. Sang guru ingin menunjukkan bahwa orang tua tidak seharusnya melakukan kekerasan sampai sejauh itu. Anak akan semakin tertekan karena harus tampil sempurna di semua mata pelajaran sekolah, padahal setiap anak punya bakat sendiri-sendiri.

Xiao Bing sendiri sudah dibawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan. Dia sudah diizinkan pulang tanpa harus menginap di rumah sakit.

Semoga saja kasus ini menjadi pelajaran agar para orang tua agar lebih mengedepankan komunikasi pada anaknya. Setiap kenakalan anak pasti ada sebabnya, dan terkadang.. hukuman fisik bukan jawaban atas masalah tersebut.

(vem/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading