Sangat menakutkan, ketika Pamela Rauseo menemukan keponakannya yang masih lima bulan, Sebastian, dalam keadaan membiru dan berhenti benafas. Sementara itu, jalanan sangat ramai dan Pamela tak bisa bergegas membawa Sebastian, ke rumah sakit.
Sebastian yang memang lahir prematur, memiliki masalah dengan pernafasannya. Biasanya Sebastian dititipkan pada bibinya ketika sang ibu sedang bekerja. Kemudian sang bibi akan mengantarkannya pulang ke rumah.
Namun hari itu, Pamela mendadak menyadari bahwa mobilnya sangat hening. Ia melihat ke arah Sebastian dan terkejut sekali mengetahui bayi kecil itu sudah membiru, lemas dan berhenti bernafas. "Dia benar-benar lemas, dan itu sangat mengerikan," cerita Pamela.
Advertisement
Dalam keadaan panik, Pamela menjerit minta tolong. "Aku tak boleh membiarkan sesuatu terjadi pada bayi itu. Saudariku telah mempercayakannya padaku," kata Pamela.
Maka Pamela pun secara spontan mencoba melakukan CPR atau nafas buatan. Awalnya Sebastian masih kelihatan sangat biru, pucat dan lemas seperti tak ada lagi jiwa dalam tubuhnya. Namun nafas buatan Pamela seketika bagaikan ciuman yang menghidupkan kembali sang bayi.
Seorang fotografer, Al Diaz, yang melihat hal tersebut bergegas menolong. Ia melihat Sebastian mulai bernafas. Diaz pun mengangkat tubuh kecil itu dan menggendongnya. Perlahan-lahan Sebastian bernafas dan menangis. Hal tersebut sangat melegakan semua orang yang membantu Pamela, termasuk wanita itu sendiri.
Syukurlah bayi Sebastian kecil masih cepat ditolong dan masih memiliki harapan hidup. Kabar terakhir mengatakan bahwa Sebastian segera dibawa ke rumah sakit sesaat setelah itu dan sekarang sudah kembali ke orang tuanya dengan sehat dan selamat.
Salut pada Bibi Pamela yang berusaha melakukan apapun demi menyelamatkan nyawa Sebastian.
- Kisah Olesya Zhukovska, Seorang Relawan Wanita Yang Tertembak Saat Kerusuhan Di Ukraina
- Video Mengharukan: Masih Ada Orang Baik di Dunia
- Gadis Berusia 8 Tahun Menjual 2.000 Biskuit Untuk Membahagiakan Pamannya Yang Sakit
- Bahagia Itu Sederhana, Saat Aku Tertawa Bersama Cucuku
- Manisnya, Diary Foto Ayah Yang Menanti Kelahiran Anak Kembarnya