Tak Selamanya Jadi Anak Orang Kaya Itu Enak

Zell Kravinsky, pria yang berasal dari Pennylvania sangat terkenal tidak pernah kehabisan hartanya selama dia hidup. Kravinsky memiliki miliaran investasi di bidang real estate. Tetapi pria ini memiliki tujuan lain selain menggemukkan rekeningnya. Pada tahun 2001 pria ini sudah mulai mendonasikan kekayaannya untuk berbagai kegiatan sosial, hingga kontribusinya ini mencapai 500 triliun rupiah.

Kegilaan Kravinsky belum berhenti sampai di sini, mendonasikan uang belum cukup banginya. Akhirnya Kravinsky berencana untuk mendonasikan organ tubuhnya. Bahkan istrinya mengancam akan meninggalkan dirinya, tetapi Kravinsky tetap teguh pada pendiriannya tersebut.

George Carroll lahir pada tahun 1855 lahir dan besar di Loisiana kemudian orang tuanya memindahkannya ke Texas di mana ayahnya memiliki sebuah perusahaan kayu besar. Pada tahun 1892, Carroll melakukan investasi pengeboran minyak yang membuat dirinya menjadi orang yang sangat kaya.

Tetapi usahanya ini menuai beberapa masalah  terutama tentang bahaya yang ditimbulkan oleh perusahaannya. Kemudian Carroll mulai mendonasikan harta kekayaannya untuk gereja setempat dan beberapa universitas. Hingga akhirnya pada suatu hari Carroll ditemukan tewas di sebuah kamar yang kecil di usia 80 tahun.

Seorang pengusaha dari Inggris kembali hidup menjadi orang biasa setelah istrinya divonis kanker payudara. Sang suami merasa perlu melakukan hal lain  demi istrinya yang menderita kanker. Dirinya mendonasikan harta kekayaannya yang terdiri dari rumah mewah dan beberapa hotel miliknya. Selain itu, akhirnya Burnie menjual rumah kedua yang ditempatinya pada tahun 2012 lalu dengan harga 1 triliun rupiah. Dia dan istrinya kini hidup sederhana.

Jika selama ini Warrent Buffet dan Bill Gates sering disebut-sebut sebai miliarder yang sangat populer, mungkin tidak banyak orang yang tahu tentang Chuck Feeney. Pria ini dengan diam-diam mendonasikan harta kekayaannya hingga mencapai 700 miliar untuk kegiatan sosial dan korban bencana di seluruh dunia. Selain itu pria ini juga telah menyiapkan dana untuk kegiatan amalnya hingga tahun 2016 sejumlah 15 miliar dengan perusahaannya yang akan ditutup pada tahun 2020 nanti.

Yu Panglin seorang pengusaha di bidang real estate di Cina dan sekaligus pemilik hotel Tycoon pada tahun 2010 lalu mengumumkan bahwa dirinya akan mendonasikan hartanya sejumlah 57 miliar untuk kegiatan amal. Yu mengatakan bahwa dia tidak ingin siapapun mewarisi harta kekayaannya termasuk kedua anak laki-lakinya. Dia ingin anaknya juga merasakan pengalaman yang dirasakannya dulu saat hidup dalam kemiskinan dan berusaha hingga menjadi orang yang sangat kaya seperti saat ini.