Mungkin kebanyakan yang kita tahu, tangisan bayi mengindikasikan bahwa si bayi sedang tidak nyaman, merasa sakit, atau lapar. Menurut Anda apakah ada makna lain dari tangisan bayi?
Dilansir dari situs babyzone.com, Peneliti dari Brown Medical School dan Boston University ternyata tangisan bayi dapat mengungkap fakta lain tentang gejala autis pada anak. Jadi tangis seperti apa yang bisa mengindikasikan sindrom autis? Peneliti merekam 39 tangisan bayi yang berusia 6 bulan. 21 dari mereka memiliki resiko mengidap autis karena memiliki saudara pengidap autis. Sedangkan 18 bayi lainnya tidak memiliki riwayat tentang autis.
Berdasarkan analisa komputer, peneliti menemukan bahwa bayi yang memiliki kecenderungan lebih tinggi terhadap autis menghasilkan tangisan dengan nada yang lebih tinggi daripada bayi lainnya. Selain tangisan yang melengking juga terdengar suara lain yang mengiringi tangisan si bayi, seperti suara yang dihasilkan dari tenggorokan misalnya. Setelah beberapa waktu berlalu, ternyata 3 di antara bayi tersebut dinyatakan mengidap autis.
Ketiga bayi tersebut memiliki suara tangisan dengan lengkingan suara yang paling tinggi dari bayi lainnya. Tangisan mereka juga terdengar lebih tegang dan sangat keras. Penelitian ini di latar belakangi oleh penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa anak usia satu tahun yang mengidap autis memiliki suara dan tangisan yang berbeda dengan anak pada umumnya. Sedangkan sindrom autis akan mulai bisa didiagnosa saat anak berusia 6 tahun.
Deteksi dini tentang sindrom ini membawa pengaruh besar terhadap masa depan bayi. Semakin dini menemukan indikasi ini, berarti semakin banyak pula waktu bagi orang tua untuk memaksimalkan perawatan pada bayi.
Parenting
Deteksi Dini Gejala Autis Dari Tangisan Bayi
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
Advertisement