Inilah Alasan Mengapa Hamil Muda Beresiko Kematian

Kehamilan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap wanita yang sudah menikah. Tapi tahukah Anda, kalau hamil muda memiliki resiko tinggi, baik dari segi kesehatan maupun emosional, bahkan hamil muda juga beresiko kematian. Benarkah?

Wanita yang tengah mengandung di usia muda memiliki emosi yang belum stabil sehingga dapat menimbulkan rasa cemas dan stres berlebihan yang dapat menimbulkan dampak fatal, seperti infeksi maupun keguguran.

Bahkan bayi yang terlahir oleh Bunda yang berusia antara 14-17 tahun lebih rawan terlahir prematur. Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kematangan alat reproduksi Bunda yang belum maksimal. Tak hanya itu, wanita yang hamil muda juga dapat beresiko kematian.

Berikut penyebab kematian Bunda saat melahirkan:

Pendarahan dan infeksi

Saat akan melahirkan, wanita muda lebih beresiko mengalami pendarahan dan infeksi. Hal tersebut dikarenakan otot rahim yang terlalu lemah yang menyebabkan pendarahan yang sulit berhenti.

Penanganan proses persalinan yang tidak steril juga dapat mengakibatkan terjadinya infeksi yang bisa berakibat fatal, seperti kematian.

Proses persalinan memakan waktu lama dan sulit

Pengaruh letak janin dan pertumbuhan panggul sang Bunda yang belum sempurna mengakibatkan Bunda harus mengejan lebih berat.

Tak hanya itu, bayi yang terlahir dari wanita muda juga memiliki dampak buruk, seperti rentan mengalami kelainan genetik ataupun terinfeksi virus semacam rubella, tokso, dan lain-lain.

Kondisi ini disebabkan antibodi dan kematangan organ reproduksi sang ibu yang belum sempurna untuk mengantisipasi sang janin dari ancaman-ancaman penyakit, semasa dalam kandungan.

Segala sesuatu yang dipersiapkan secara matang dan penuh perencanaan diharapkan dapat meminimalisasi kemungkinan buruk yang dapat terjadi selama masa kehamilan maupun pada proses persalinan.

Sumber: MeetDoctor.com

(vem/rsk)