Bayi, sosok mungil yang kadang terlihat ringkih dan rapuh. Selama ini, banyak orang menganggap bahwa bayi adalah makhluk yang lemah, tidak bisa melakukan hal-hal untuk dirinya sendiri dan lebih mudah sakit dibanding manusia dewasa. Mungkin ada benarnya bahwa bayi butuh perlindungan lebih, namun mereka juga punya daya juang tinggi untuk bertahan hidup.
Bayi-bayi yang beritanya kami kumpulkan ini memiliki nasib yang tidak baik. Mereka harus berjuang hidup karena mengalami sakit, kelainan, lahir sebelum waktunya bahkan sengaja dilempar dari ketinggian. Namun yang hebat, walaupun masih kecil dan ringkih, mereka adalah bayi-bayi yang memiliki daya juang hebat untuk hidup.
Jika bayi-bayi ini tidak mengenal putus asa agar tetap bertahan hidup, seharusnya kita bisa belajar dari mereka. Perjuangan tidak dinilai dari besar kecilnya ukuran tubuh, tapi dari seberapa tangguh hati Anda untuk percaya bahwa ada jawaban terbaik di setiap cobaan yang terjadi.
Advertisement
Advertisement
Bayiku Meninggal Tiga Kali, Syukurlah Sekarang Dia Sehat
Jika Anda ingin menyaksikan keajaiban, bayi ini salah satunya. Perkenalkan, namanya Willow Page, usianya saat ini 13 bulan. Bayi cantik ini selamat dari tiga kali serangan jantung dan stroke. Bisa Anda bayangkan bagaimana seorang bayi yang masih rapuh mengalami stroke. Namun Willow berjuang untuk hidup, sekarang dia menjadi matahari kecil untuk keluarganya.
Jantung Berhenti Selama 4 Menit
Ayah Willow, Denise (34 tahun) dan Spinner Hill (39 tahun) membawa bayi mereka ke Northampton General Hospital pada tanggal 23 Juni setelah beberapa kali mengalami sakit keras. Scan awal menunjukkan bahwa Willow mengalami serangan jantung karena infeksi dada. Kondisi bayi cantik ini terus memburuk hanya dalam waktu tiga jam setelah pemeriksaan.
Jantung Willow berhenti berdetak selama lebih dari empat menit, secara teknis, dia sudah meninggal. Namun jantung Willow kembali berdetak, walaupun hanya seperempat bagian jantungnya yang berfungsi. Setelah didiagnosis mengalami miokarditis (bentuk parah dari penyakit jantung melalui virus), Willow dipindahkan ke Glenfield Hospital untuk transplantasi jantung.
Meninggal Lagi dan Mengalami Stroke
Setelah melakukan perawatan, Willow kembali mengalami serangan jantung, bahkan mengalami stroke. Selama 48 jam ke depan, dia mengalami 25 serangan dan meninggal dua kali. Dokter mengatakan bahwa Willow mengalami pendarahan di otak yang bisa membunuhnya atau setidaknya bisa menyebabkan kerusakan otak parah.
Namun, yang membuat tim dokter heran, setelah serangan terakhir, Willow pulih dengan sendirinya. Dengan riwayat serangan yang parah, Willow hanya dirawat 4 minggu dan diizinkan pulang ke rumah.
"Kami sangat ketakutan," ujar ibu Willow, seperti dilansir Dailymail.co.uk, Minggu (22/9). "Ketika dia mengalami serangan jantung pertama, kami pikir itu akan menjadi hal terburuk, namun terjadi lagi dua kali dan stroke yang tidak terbayangkan," lanjutnya.
"Dia adalah pejuang kecil, kami bangga,"
Kedua orang tua Willow sudah merasa lega setelah masa-masa kritis di rumah sakit. "Kami sangat khawatir apakah putri kami akan meninggal dengan semua serangan yang terjadi pada tubuhnya. Kami tidak tahu apakah dia akan berjalan atau bahkan bicara," ujar sang ibu.
Semua kekhawatiran itu sirna. Dua bulan setelah keluar dari rumah sakit, Willow tampak sehat yang ceria. "Bayi saya kembali menjadi gadis kecil yang bahagia, dia meninggal tiga kali tetapi berhasil hidup kembali, itu adalah sebuah keajaiban," ujar ayah Willow.
"Dia adalah pejuang kecil dan membuat kagum banyak orang. Kami sangat bangga dan merasa senang dia sudah kembali ke rumah," lanjut sang ayah.
Senang rasanya melihat senyum ceria Willow. Semoga di waktu selanjutnya, Willow selalu sehat dan menjadi kebanggaan untuk orang tuanya.
Keajaiban, Bayi Ini Sehat Walau Lahir Sebelum Usia 6 Bulan
Jari-jarinya begitu kurus saat lahir, kelima jarinya tampak sangat kecil dibanding kelingking sang bunda. Tetapi bayi ini punya kekuatan untuk bertahan hidup walau lahir saat usianya masih 23 minggu. Dokter mengatakan bahwa bayi ini adalah keajaiban yang sesungguhnya.
Nama bayi ini adalah Lucas Georgiou, perjuangannya untuk bertahan hidup sangat luar biasa. Bayi laki-laki ini lahir saat usianya masih 23 minggu atau 5 bulan 3 minggu, usia yang masih jauh dari waktu kelahiran normal. Sebagai bayi prematur yang lahir terlalu cepat, tim dokter mengatakan bahwa harapan hidup Lucas sangat kecil, hanya 25 persen. Tetapi apalah arti angka tersebut, nyatanya Lucas bertahan hidup dan sudah boleh pulang setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Terpaksa Melahirkan Sebelum Waktunya Karena Pendarahan Hebat
Bayi ajaib ini lahir pada tanggal 29 April lalu. Saat itu, sang ibu, Tracy Georgiou mengalami pendarahan hebat. Kejadian tersebut mengulang trauma Tracy yang pernah kehilangan janin berusia 18 bulan akibat pendarahan. Tidak ingin kehilangan bayinya lagi, Tracy dibawa ke rumah sakit. Dokter menyatakan bahwa Tracy harus segera melahirkan walaupun usia janin belum cukup.
Lucas lahir melalui operasi caesar, tindakan tersebut sangat berisiko, tetapi menjadi satu-satunya cara menyelamatkan Tracy dan bayinya. Tracy dan bayi mungilnya harus sama-sama berjuang untuk hidup. Lucas harus menjalani perawatan insentif dalam inkubator, sedangkan sang ibu yang kehilangan banyak darah harus melakukan transfusi darah berulang kali untuk memulihkan kondisinya.
Ibu dan Bayi Sama-Sama Berjuang Agar Tetap Hidup
Costa Georgiou, suami Tracy dan ayah Lucas sangat panik dengan kondisi ini. Dia tidak tahu apakah istri dan bayinya akan bertahan hidup atau tidak. Sang istri ternyata wanita yang tangguh, dia pulih hanya dalam hitungan hari. Sedangkan Lucas, kondisinya masih mengkhawatirkan, bayi kecil ini menjalani operasi perbaikan katup dalam hatinya yang belum berkembang secara normal. Beberapa operasi lain dijalani Lucas untuk membuatnya tetap hidup dan sehat.
Semua perjuangan itu membuahkan hasil manis. Sekarang Tracy sudah pulih total, Lucas juga sudah boleh pulang ke rumah. Setelah berbulan-bulan melihat putranya dalam inkubator, Costa dan Tracy sudah bisa bernapas lega karena Lucas sudah bisa tidur dalam ranjangnya. Dengan perjuangan hidup yang luar biasa, tim dokter mengatakan bahwa Lucas adalah keajaiban yang sesungguhnya.
"Dia (Lucas) berhasil melewati semua ini dan menjadi titik balik. Setiap jam, setiap menit, setiap detik begitu mendebarkan," ujar Tracy,
Keluarga kecil ini sudah bisa tersenyum setelah melewati empat bulan yang mendebarkan. Semoga Lucas bisa tumbuh sehat dan menjadi kebanggaan orang tuanya.
Advertisement
Hebat, Bayi Perempuan Selamat Setelah Jatuh Dari Lantai Lima
Terbayang rasanya jatuh dari lantai lima sebuah gedung? Seseorang bisa mengalami luka berat dan meninggal jika hal itu terjadi. Namun bayi ini sangat tangguh, dia jatuh dari lantai lima, mengalami cedera dan sempat kritis, tetapi dia selamat.
Nama bayi cantik ini adalah Shantelle Clarke, saat ini usianya 15 bulan. Dilansir oleh Dailymail.co.uk, Senin (9/9), bayi ini selamat setelah terjatuh dari jendela lantai lima kediaman orang tuanya di Plymouth. Shantelle terjatuh pada pukul 08:30 waktu setempat pada hari Sabtu. Kejadian itu membuat kondisinya kritis tetapi hebatnya.. Shantelle selamat.
Kedua Orang Tua Shantelle Disalahkan Atas Kejadian Ini
Orang tua Shantelle, Chelsea Westgate (18 tahun) dan Craig Clarke (23 tahun) dituding sebagai orang yang paling bertanggung jawab dan bersalah akan kejadian ini. Sejak kondisi Shantelle kritis hingga dinyatakan stabil, kedua orang tuanya selalu berada di sampingnya.
Juru bicara kepolisian menyatakan bahwa kejadian ini tidak dianggap sebagai kejadian yang mencurigakan atau disengaja. Tidak rapatnya kunci keselamatan di jendela menjadi penyebab Shantelle jatuh dari jendela saat bermain. Saat itu, Shantelle bermain dengan kakaknya yang berusia 3 tahun, sedangkan kedua orang tuanya berada di kamar lain.
"Kejadian ini kecelakaan yang bisa terjadi pada semua orang tua,"
Menanggapi tudingan dari berbagai pihak atas kesalahan kedua orang tua Shantelle dan berita simpang siur yang beredar, pihak keluarga besar bayi ini memberikan komentar.
Doreen Pegg (75 tahun), nenek ibu Shantelle mengatakan bahwa Chelsea and Craig ada di ruangan lain saat Shantelle jatuh dari jendela. "Ini adalah kecelakaan yang tidak diharapkan dan bisa terjadi pada orang tua manapun," ujarnya.
Kelly Westgate, bibi Shantelle menulis dalam Facebook-nya bahwa kejadian ini murni kecelakaan akibat tidak berfungsinya kunci pengaman jendela, Shantelle tidak ditendang oleh kedua orang tuanya.
Semoga kejadian ini jadi peringatan pada orang tua untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan keselamatan anak mereka. Memastikan jendela dan peralatan rumah dalam kondisi aman sangat penting. Semoga Shantelle segera pulih dan bisa bermain lagi.Â
Kisah Mengharukan, Bayiku Harus Dibekukan Agar Selamat
Bayi yang baru lahir memang menjadi harta yang paling berharga bagi orang tua. Bayi kecil yang tidak berdaya itu membawa kebahagiaan bagi orang tuanya yang telah menunggu kedatangannya ke dunia dengan sabar. Namun apa yang terkadi ketika bayi yang baru lahir ternyata mempunyai penyakit mematikan? Kisah ini adalah tentang besar cinta orang tua kepada anaknya.
Nicky dan Daniel Cooke adalah sepasang suami istri yang sangat berbahagia. Pernikahan mereka terasa lebih lengkap ketika Nicky dinyatakan mengandung seorang anak. Setelah sembilan bulan lamanya, mereka sudah tidak sabar menanti kelahiran bayi yang akan memberikan tawa dan keceriaan di rumah mereka.
Pada 20 Desember 2011, waktu yang dinantipun tiba. Nicky merasakan sesuatu dalam perutnya, inilah saatnya Nicky akan menjalani proses kelahiran. Mereka memutuskan untuk melahirkan di rumah saat itu. Nicky berjuang melahirkan sang bayi dengan sepenuh tenaga.
Kala itu, terjadi sebuah musibah yang tidak bisa terhindarkan. Si bayi tersangkut pada bagian bahu dan membuat plasenta terjepit sehingga si bayi kekurangan oksigen. Sang bayi kecil itu berhenti bernapas selama 20 menit ketika dia dilahirkan seperti yang dilansir oleh Merdeka.com (2/12).
Dokter yang menangani kelahiran bayi Nicky segera menelepon paramedis segera memanggil ambulans. Bayi kecil itu segera dibawa ke rumah sakit. Di sana, dokter mengatakan bahwa bayi itu harus menjalani sebuah terapi pembekuan yang bisa mengecilkan pembengkakan pada otak. Dia diletakan di tempat tidur es dan diselimuti dengan selimut pendingin yang juga dipompa dengan air es. Bayi tersebut dibiarkan dalam kondisi dingin selama 12 jam.
Naluri seorang ibu tentu sangat tergetar melihat hal ini. Dia tidak sampai hati melihat tangan kecil anaknya bergetar. Wajah si kecil terlihat kedinginan dan membutuhkan kehangatan. Ingin rasanya Nicky berlari memeluknya untuk meredakan penderitaannya, tapi hanya itu perawatan yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan anaknya.
Saat terapi itu selesai dilakukan, dokter segera menghangatkan tubuh si kecil dan memberikannya ke sang ibu. Betapa gembira hati Nicky saat tahu anaknya bisa diselamatkan. Mereka lalu memberi nama bayi laki-laki mereke, Freddy Cooke. Freddy adalah sebuah kado natal yang diberikan Tuhan untuk Nicky dan Daniel.
Freddy saat ini sudah tumbuh menjadi balita yang sehat. Kisahnya menginspirasi sang orang tua untuk mengadakan sebuah kegiatan amal pada saat Natal nanti. Seluruh uang yang terkumpul akan disumbangkan kepada rumah sakit yang membutuhkan bantuan peralatan pendingin juga untuk menyelamatkan bayi lain yang memiliki keadaan sama dengan Freddy. Wah mulia sekali ya ladies? Bagaimana menurut pendapat Anda tentang hal ini?
Advertisement
Bayi Ajaib Yang Hidup Kembali Sebelum Dikremasi
Anak adalah buah hati dari orang tua. Setiap orang tua pasti akan berharap sang anak akan tumbuh dengan sehat dan sempurna. Oleh karena itu, para orang tua akan merawat dan melindungi sang buah hati dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Sepasang suami istri di Cina sangat sedih karena ketika lahir, bayi mereka mempunyai atu kekurangan. Sang bayi lahir dengan sistem pernapasan yang tidak normal sehingga dia harus dirawat di rumah sakit. Setelah beberapa lama, keadaan sang bayi tidak juga membaik. Bahkan para tim medis harus memberinya transfusi darah untuk mempertahankan hidupnya seperti yang dilansir oleh Merdeka.com (22/11).
Hal ini membuat orang tuanya menjadi sangat sedih dan bingung. Mereka dihadapkan dengan dua pilihan berat yang sama-sama mempunyai resiko besar. Di satu sisi, sebagai orang tua sudahsewajarnya mereka menjaga dan merawat anak mereka. Saat sakit mereka harus berusaha sekuat tenaga, mengorbankan harta dan perasaannya bagi sang bayi agar sembuh dan sehat. Namun di sisi lain, keadaan bayi yang sangat lemah membuatnya putus asa. Dia tidak ingin bayinya begitu lama menderita.
Pada akhirnya mereka memutuskan untuk menghentikan pengobatan bayi mereka dan memilih untuk menyerah. Sang bayi-pun dinyatakan meninggal oelh tim medis. Dia dibawa pulang untuk dikremasikan di rumahnya. Namun sebuah kejadian ajaib mengagetkan semuanya. Sang bayi ternyata menangis dengan keras ketika akan dikremasikan.
Bayi tersebut seakan menolak untuk menyerah dan mempertahankan hidupnya. Kejadian ini sungguh mengagetkan semua orang. Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi semua agar bisa menjadi sosok orang tua yang baik dan bertanggung jawab. Bagaimana menurut Anda tentang hal ini ladies?
Aduh, Bayi-Bayi Ini Dilempar Dari Kuil Setinggi 9 Meter
Sebuah ritual memang ada karena kepercayaan masyarakat. Setiap negara bahkan di setiap wilayah mempunyai berbagai macam ritual yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya sangat unik dan terlihat berbahaya. Namun masyarakat di sana tetap menjalankannya sebagai bentuk pelestarian tradisi.
Ada satu ritual yang sangat berbahaya yang dilakukan oleh masyarakat di India. Ritual ini dipercaya bisa membuat anak Anda menjadi sehat dan kuat. Nama ritualnya adalah melempar bayi atau Okali. Mendengarnya saja pasti membuat Anda bertanya-tanya bagaimana ritual tersebut dilakukan.
Sesuai dengan namanya, ritual ini adalah sebuah acara melempar bayi dari ketinggian 9 meter. Masyarakat berkumpul di kuil Marutheshwara dekat kota Mudhol di distrik Bagalkot untuk melakukan ritual ini. Aduh bahaya sekali ya ladies. Dalam ritual ini, seorang ibu akan menyerahkan bayinya kepada sekelompok pria yang berdiri di balkon. Salah satu dari mereka akan memegang tangan dan kaki bayi. Pria itu kemudian mengayun-ayunkan bayi itu di udara, sembari menyerukan nyanyian memuji Tuhan. Kemudian, pria itu pun melemparkan bayi tersebut ke udara. Orang-orang yang berada di bawah kemudian bersiaga untuk menangkap bayi itu.
Ritual ini memang membahayakan nyawa sang bayi. Bagaimana tidak, seorang bayi yang masih kecil dilempar dari ketinggian 9 meter. Bagaimana jika nanti orang-orang tidak akan bisa menangkapnya? Bayi tersebut pasti akan jatuh dan bisa jadi akan terluka atau bahkan meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Dilansir oleh Dailymail, pemerintah India memang sudah melarang ritual ini dijalankan. Namun masyarakat di sana masih bersikeras mempertahankan tradisi unik ini. Banyak juga kritik dari dunia yang mengecam kegiatan ini tapi dengan dalih ibadah, kegiatan ini akan tetap berlangsung. Aduh, Anda mau melakukannya ladies?
Advertisement
Kontroversi Video Wanita Rusia Lakukan Yoga Bersama Bayi
Kalau yang satu ini sebenarnya bukan bayi yang berjuang untuk bertahan hidup, tapi bayi yang mampu bertahan hidup tanpa cedera walaupun sang ibu cukup ekstrim padanya.
Namanya Lena Fokina, seorang wanita dari Rusia. Ia mengatakan bahwa yoga baik untuk bayi. Oleh karena itu, ia juga membuat sebuah video di mana dirinya tengah mengajak bayi melakukan yoga.
Tak tanggung-tanggung lho, Ladies. Gerakan yang dilakukan sungguh sangat ekstrim. Lena seolah sedang memutar-mutar bayi entah dari lengannya atau kakinya. Bila selama ini kita berpikir bahwa bayi itu masih rapuh dan ringkih, tidak bagi seorang Lena.
Wanita ini pernah menggemparkan dunia dengan video dan foto baby yoga yang ia lakukan. Sang bayi seperti ditarik, diulur, diputar dan banyak lagi gerakan yang sepertinya membahayakan bayi. Banyak pihak yang khawatir dengan kondisi bayi tersebut, apalagi mereka selalu menangis usai dilakukan yoga ekstrim itu.
Lena sendiri mengatakan bahwa dirinya ingin bisa mempraktekkan hal tersebut hingga ke Inggris. Awalnya, banyak yang menyangka Lena hanya menggunakan boneka dalam video tersebut, namun Lena sendiri mengatakan bahwa ia melakukannya dengan bayi sungguhan.
 (c) youtube.com/The Young Turks
"Ini tidak membahayakan kok. Mereka akan menangis saat pertama kali, namun lama-lama mereka akan menikmatinya," kata Lena. "Banyak orang berpikir bahwa bayi sebaiknya tiduran saja, mereka butuh refleksi alami untuk pertumbuhannya."
Lena juga menambahkan bahwa ini merupakan tradisi Afrika. Gerakannya bisa membuat seorang bayi melatih otot dan persendian mereka dengan baik. Beberapa orang tua yang mencoba membawa anaknya pada Lena pun mengakui hal tersebut. Mereka cukup puas membawa anak mereka setiap pukul 8 pagi ke tempat wanita ini.
"Aku juga melakukannya pada anakku dan mereka adalah bukti nyata," kata Lena. Sampai sekarang, masih banyak yang pro dan kontra dengan yoga bayi ini. Mengguncang bayi ke atas bawah saja tidak boleh karena dapat merusak perkembangan otak. Kira-kira apakah teknik ini benar-benar baik dalam membantu pertumbuhan anak? Menurut Lena iya, bagaimana menurut Anda, Moms?