Sukses

Parenting

Barbie Membuat Anak Suka Dandan dan Operasi Plastik

Semua wanita tahu Barbie, boneka cantik dan langsing ini sangat terkenal. Mulai dari anak-anak hingga wanita dewasa, Barbie adalah sosok yang nyaris sempurna. Sayangnya, sosok cantik dan sempurna ini pelan-pelan merusak rasa percaya diri wanita sejak anak-anak dan membuat image cantik hanya sebatas fisik belaka.

Berbagai Barbie yang dianggap cantik dan bertubuh sempurna | Foto: toys.about

Barbie pertama kali diperkenalkan pada tahun 1959. Boneka cantik ini merebut hati banyak orang, terutama wanita. Hampir semua anak di seluruh dunia memiliki Barbie. Sayangnya, boneka cantik ini diketahui merusak pemikiran wanita tentang arti kecantikan yang sebenernya, bahkan sejak usia anak-anak, dilansir oleh divinecaroline.com.

Boneka Barbie Cantik, Tapi Aku Tidak Cantik

Sebuah percobaan psikologi yang dilakukan di Inggris tahun 2006 memperlihatkan bahwa anak perempuan usia 5 hingga 8 tahun menilai citra tubuh yang baik adalah tubuh yang langsung dan cantik. Sehingga mereka dengan jujur mengatakan bahwa Barbie cantik, sedangkan diri mereka tidak cantik. Mereka berpikir bahwa cantik adalah langsing dan polesan makeup.

Ukuran Barbie dan boneka yang memakai proporsi tubuh wanita normal | Foto: ibtimes

Sedangkan untuk wanita muda usia 20 hingga 29 tahun, ditemukan bahwa citra tubuh Barbie yang tidak realistis meningkatkan gangguan makan pada wanita muda. Bahkan wanita-wanita ini sangat ingin memiliki tubuh ramping dengan dada besar, sehingga muncullah ide operasi plastik. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Developmental Psychology.

Angka Operasi Plastik Anak Sangat Besar

Wartawan Rachel Rettner menambahkan bahwa pada tahun 2008 diperkirakan 750.000 prosedur operasi plastik dilakukan, data dari PPPS. 271.000 di antaranya dilakukan orang berusia 20 sampai 29. Yang mengejutkan, 81.900 prosedur bedah plastik dilakukan pada anak-anak dan dewasa muda berusia 13 sampai 19.

"Statistik ini benar-benar mengejutkan bahwa perempuan muda merasa perlu untuk mengubah tubuh mereka demi memenuhi harapan yang tidak realistis seperti Barbie," ujar Rachel Rettner.

Hal ini tentu menyedihkan. Saat anak-anak seharusnya belajar bahwa cantik tidak hanya sebatas fisik, mereka justru sudah merasa jelek. Bagaimana pendapat Anda, ladies?

(vem/yel)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading