Anak-anak yang diberi air susu ibu (ASI) saat bayi lebih mungkin untuk sembuh dari gagap dan kembali lancar bicara, demikian satu studi di AS terhadap 47 anak yang mulai gagap pada usia dini.
Studi itu, yang disiarkan pada Senin (5/8) di Journal of Communication Disorders, mendapati adanya "kaitan dampak-ketergantungan" antara ASI dan kemungkinan anak sembuh dari gagap. Anak yang diberi ASI lebih lama lebih mungkin untuk sembuh.
Anak lelaki, yang secara tak sebanding terserang gagap, tampaknya paling memperoleh manfaat.
Advertisement
Anak lelaki yang diberi ASI selama lebih dari setahun rata-rata memiliki seper-enam kemungkinan terserang gagap terus-menerus dibandingkan dengan anak lelaki yang tak pernah diberi ASI, katanya.
"Studi kami menambahkan bukti yang menyatakan bahwa pemberian air susu ibu dapat memberi pengaruh besar pada perkembangan syaraf," kata mahasiswa doktoral University of Illionis, Jamie Mahurin-Smith di dalam satu pernyataan.
"Meskipun itu bukan hal yang magis, itu dapat membuat perbedaan mencolok pada anak, bahkan bertahun-tahun setelah penyapihan."
Para peneliti tersebut menyatakan asam lemak dasar yang ditemukan pada ASI seringkali tak terdapat di dalam susu bayi, terutama asam dokosaheksaenoat dan Asam arachidonic, mungkin membantu menjelaskan mengapa masa lebih lama pemberian ASI berkaitan dengan perkembangah bahasa dan otak yang lebih baik.
"Mungkin saja asupan asam lemak mempengaruhi ekspresi gen yang berkaitan dengan gagap," kata profesor ilmu pengetahuan pendengaran dan kemampuan berbicara University of Illionis Emerita Nicoline Ambrose di dalam satu pernyataan.
Beberapa studi sebelumnya telah mendapati "kaitan yang konsisten antara pemberian ASI dan perkembangan peningkatan kemampuan berbahasa," kata para peneliti itu sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Studi 1997 mendapati bayi yang diberi ASI selama lebih dari sembilan bulan memiliki resiko gangguan bahasa yang jauh lebih kecil ketimbang mereka yang diberi ASI selama masa yang lebih singkat.
Satu studi belakangan mendapati bayi yang diberi ASI lebih mungkin untuk menghasilkan "beragam kemampuan mengoceh pada usia lebih dini", penanda penting perkembangan bahasa yang sehat.
Beberapa studi lain telah mendapati kaitan antara lamanya pemberitan ASI dan IQ verbal atau kemungkinan seorang anak didiagnosis menderita gangguan spektrum autisme.
"Kita selama bertahun-tahun telah mengetahui bahwa faktor genetika dan lingkungan hidup mempengaruhi gagap, tapi pemahaman kita kelam mengenai variabel lingkungan hidup khusus yang iktu mempengaruhi," kata Mahurin-Smith. "Temuan ini dapat meningkatkan pemahaman kita mengenai kondisi gagap dan kesembuhan."
Nah, makin banyak kan alasan bagus untuk menyusui anak dengan ASI alami? Yuk berikan ASI eksklusif untuk anak kita.
BACA JUGA
Yuk, Tetap Menyusui Meski Usai Operasi Sesar
Selebriti Hollywood yang Buka-bukaan tentang Program Menyusuinya
Saat Terbaik untuk Berhenti Memberikan ASI
Pengaruh Hormon Ketika Menyusui
(vem/gil/ant)