Sebaiknya Anda cermat dalam mengalokasikan dana THR Anda. Jangan sampai Anda salah perhitungan untuk membiayai seluruh keperluan Lebaran, mulai dari hadiah buat kerabat, sajian Hari Raya, kue kering, mudik sampai baju baru. Karena tidak cukup, seringkali solusi yang digunakan adalah menggesek kartu kredit untuk memenuhi kekurangannya. Utang pun bertambah.
Belajar dari kekeliruan ini, saat menerima THR, Anda dapat langsung menyisihkannya sebesar 10% untuk tabungan rencana, top unit link, membeli reksadana, membeli emas atau membayar cicilan utang jika ada. Lalu menetapkan pos pengeluaran Lebaran. Pos amal (Ziswa) dan THR PRT menjadi pos yang wajib ia keluarkan. Sementara pos yang sifatnya tidak wajib (sajian Lebaran, busana, perlengkapan ibadah, perbaikan rumah). Jika mudik, maka ia hanya berfokus pada biaya mudik, tidak menganggarkan pos Lebaran di rumah.
Untuk lebih aman, Anda dapat mengambil langkah dengan mencicil kebutuhan Lebarannya. Sisihkan uang Anda setiap bulannya untuk menabung kebutuhan tersebut. Pada akhirnya Anda tidak lagi menggunakan THR untuk kebutuhan Lebaran. Akan tetapi dapat menggunakannya untuk menambah cadangan investasi Anda.
Advertisement
Source : Elzatta
(vem/dyn)