Manusia seharusnya memiliki rasa tanggung jawab terhadap apa yang sudah dilakukan. Terkadang, manusia melakukan kesalahan dan tidak mau menanggung akibat dari kecerobohan yang diperbuat. Hal ini tentu merugikan dan mungkin juga merugikan bagi manusia lainnya. Melakukan hubungan intim sebelum menikah misalnya. Bila membuahkan janin, tidak jarang yang tega menggugurkannya atau membuangnya ketika sudah lahir. Entah di mana hati nurani mereka sebagai orang tua yang memiliki buah hati atas kesalahannya sendiri.
Warga KM 20 Jalan Gondo Rt 01 RW 03 Kelurahan Muara Fajar Pekanbaru, Riau, dikagetkan atas penemuan sesosok mayat bayi laki-laki di dalam kantong plastik hijau, Jumat (14/6) sekitar pukul 13.30 wib. Warga mulanya tidak mengetahui bahwa yang ada di dalam kantong plastik itu adalah mayat seorang bayi. Kantong plastik itu ditemukan oleh seorang pemulung bernama Fajar. Ketika itu, Fajar sedang mengorek sampah dan curiga kenapa ada satu kantong plastik yang dirubungi lalat.
Fajar pun mengambil kantong plastik itu dan kaget tidak terkira ketika mengetahui bahwa isi dari kantong itu adalah mayat bayi. Jauhari langsung menghubungi security TPA pembuangan sampah. Pihak security menindaklanjuti dengan melaporkan kepada Polsek Rumbai. Kapolsek Rumbai mengatakan bahwa kemungkinan besar bayi malang ini hasil hubungan gelap dan dibuang setelah dilahirkan. Tali pusar bayi tersebut masih menempel dan bayi itu masih merah.
Advertisement
Sungguh malang nasib bayi itu. Baru lahir dan tidak memiliki dosa apapun tapi orang tuanya tega membuangnya begitu saja. Tuhan bersabda bahwa anak adalah titipanNya untuk umat yang diberi kepercayaan untuk memilikinya namun banyak yang tidak mensyukuri dan membuat dosa besar dengan membuang buah hati mereka. Semoga kejadian seperti ini tidak lagi terjadi. Kasihan bayi-bayi malang yang seharusnya tumbuh besar harus meninggal karena tidak diinginkan.
BACA JUGA
Kondisi Kesehatan Nelson Mandela Semakin Memprihatinkan
Darla Burns Menulis Buku di Tengah Keterbatasan nya
Kisah Mengharukan: Anjing Menyelamatkan Nyawa Manusia
Suamiku Tidak Sempurna, Tetapi Kehadirannya Menyempurnakan Hidupku
(vem/Sya)