Oleh: Adella Fauzi
Tidak terasa tahun ini sudah 30 taun saya mendalami ballet. Dari pengalaman jadi murid, penari, guru, koreografer, produser pertunjukan ballet dan penguji ballet sudah saya alami.
Hubungan saya dengan banyak sekolah ballet lokal pun terjalin dengan baik. Dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman di dunia ballet baik di dalam maupun luar negeri itu, seringkali keluarga atau teman-teman yang tertarik untuk memberi les ballet anaknya berkonsultasi dengan saya “Bagaimana memilih sekolah ballet yang baik?”.
Advertisement
Dengan menjamurnya tempat les ballet, membuat para orangtua bingung memilih mana yang terbaik untuk anaknya. Jangan sampai anak kita masuk ke sekolah ballet asal yang hanya mengejar uang kita tanpa pengetahuan ballet yang mendalam sehingga buang-buang waktu anak kita atau lebih buruknya karena teknik yang tidak benar bisa merusak fisik. Ballet merupakan seni tari yang mengajarkan teknik tari yang membutuhkan penguasaan otot serta fleksibilitas, jadi tidak boleh asal.
Saya mau share apa saja yang harus dipertimbangan dalam memilih sekolah ballet, yakni:
Lokasi
Lokasi dari sekolah ballet bersangkutan tidak terlalu jauh dari rumah atau area aktivitas. Hal ini untuk menghindari anak terlalu lama di perjalanan menuju sekolah ballet, sehingga dia tidak terlalu lelah untuk memulai latihannya. Namun tidak berarti memasukkan ke asal sekolah ballet terdekat.
Sekolah ballet yang berkualitas
Cari tahu sistem pengajarannya apa? Di dunia ada berbagai sistem pengajaran ballet seperti dari Rusia, Inggris, Perancis, China dll. Sistem yang banyak dianut di Indonesia adalah sistem dari Inggris yakni Royal Academy of Dance (RAD). Selain itu ada juga sistem Vaganova dari Rusia dan dari China. Jika sekolah ballet tidak memiliki sistem yang jelas akan sulit melihat perkembangan pendidikan anak kita.
Apakah ada kenaikan tingkat dan pertunjukan regular? Ujian itu bertujuan agar murid dapat melihat perkembangan dari yang dipelajarinya dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan tingkat itu penting sehingga murid dapat mempelajari gerakan baru setelah ototnya sudah cukup kuat dilatih di kelas sebelumnya. Sedangkan pentingnya pertunjukan reguler adalah untuk melatih rasa percaya diri dari murid ballet serta menunjukan hasil pendidikan ke orangtua dan publik. Semakin sering pertunjukan akan membuatnya semakin nyaman menari di depan umum.
Latar belakang pendidikan ballet dari gurunya juga penting: berapa lama belajar ballet sebelum mengajar? Apakah mempunyai pengalaman menari sebelumnya? apakah pernah mendalami metode pengajaran sebelumnya? dll. Kebanyakan sekolah ballet memberikan kelas percobaan (free trial) untuk calon muridnya sebelum mendaftarkan diri. Perhatikan apakah jumlah murid dalam satu kelas tidak terlalu banyak sehingga guru dapat memberi perhatian pada masing-masing murid, apakah hubungan guru dengan muridnya baik, apakah gurunya mengajar dengan memeragakan gerakan yang benar serta memberikan koreksi pada muridnya secara verbal dan fisik. Memberikan koreksi secara fisik maksudnya gurunya memegang dan mengkoreksi secara langsung bagian badan muridnya yang belum benar, seperti memegang kaki saat belajar meruncingkan kaki/point secara benar. Hal ini membuat murid lebih mengerti kesalahannya.
Studio ballet yang baik
Pastikan lantai studionya agak empuk dan tidak licin sehingga mengurangi kemungkinan cedera di kemudian hari. Biasanya lantai studio berbahan vinyl atau kayu. Memiliki sistem ventilasi yang baik atau pendingin ruangan. Memiliki cermin besar (paling tidak di satu bagian) sehingga murid-murid dapat mengkoreksi dirinya sendiri atau melihat teknik menari yang benar dari guru maupun temannya. Jangan lupa melihat ruang ganti pakaian dan toiletnya. Selain itu periksa lingkungan letak studio berada, harus berada di lingkungan yang aman.
Demikian beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sekolah ballet untuk si kecil. Namun yang paling penting, jangan memaksa anak mengikuti suatu les hanya karena orangtuanya yang obsesi. Kalau anak kita tidak menikmati, lebih baik mencoba untuk ikut les lainnya.
(vem/dyn)