Sukses

Parenting

Tolak Aborsi, Ibu Ini Lahirkan Empat Bayi Kembarnya

Karena nyawa manusia memang di tangan Tuhan. Demikianlah yang dipercaya oleh sepasang suami istri Emma dan Martin Robbins ini.

Pasangan tersebut berbahagia karena kehamilan yang telah lama didambakannya. Dan kebahagiaan itu semakin sempurna saat mereka mendengar ada bayi kembar di dalam rahim Emma. Sayangnya, kebahagiaan mereka harus ditunda saat dokter mengatakan bayi kembar di dalam kandungan Emma ada empat jumlahnya. Emma harus menggugurkan dan mengorbankan dua anak kembarnya untuk menyelamatkan anak kembar lainnya.

bayi kembar 

Ada empat detak jantung

Pasangan Martin dan Emma telah dikaruniai anak bernama Luke. Mereka memutuskan memberikan adik untuk Luke. Dan Oktober 2011 silam, mereka pergi ke dokter untuk sekedar memeriksakan kandungan.

Dokter terdiam saat melakukan USG pada perut Emma. Keduanyapun mulai tegang dan bersiap untuk kabar yang terburuk. Dan ketika dokter mengatakan, "sepertinya saya mendengar ada empat jantung yang sedang berdetak di dalam rahimmu, Emma" keduanya berpandangan dan shock.

Mereka disarankan menemui TAMBA, sebuah asosiasi yang diciptakan untuk keluarga yang memiliki anak kembar. TAMBA mengatakan, biasanya dokter akan meminta kedua orangtua untuk memilih bayi mana yang harus digugurkan untuk kehamilan kembar lebih dari dua.

Setiba di rumah Emmapun mencari informasi atas kehamilan kembar empat miliknya. Dari informasi yang diperolehnya, nyaris semua menyarankan untuk menggugurkan salah satu atau beberapa di antaranya untuk menyelamatkan bayi lainnya. Ia juga tahu benar resiko yang ditempuh saat mempertahankan bayi kembar empat di perutnya. Kematian mengancam nyawa si bayi dan nyawanya juga, selain itu bayi dapat lahir prematur, keguguran, mengalami cerebral palsy, atau parahnya akan mati di dalam kandungan.

Ibu yang sedang bersedih itu kemudian termenung, berdoa dan berpikir keras. "Aku tak bisa memilih bayi mana yang akan kukorbankan. Bagaimana bisa aku tega membunuh anakku sendiri?" ungkap Emma seperti dikutip dari dailymail.

Tepat seperti apa yang dibacanya dan dikatakan oleh TAMBA, dokter memintanya menggugurkan dua anak dan memilih di antara keempatnya. Emma menolak. Ia bersikeras menentang pendapat medis dari dokter dan memilih mengikuti hati nuraninya.

Dan dengan dukungan dari sang suami, Martin, keduanya berusaha mempertahankan keempat anak-anaknya. Mereka berserah saja kepada Yang Maha Kuasa, dan biarkan alam yang akan menentukan, mana dari keempat anaknya yang akan tumbuh sehat di dalam kandungannya.

bayi kembar 

Keempat bayi kembarnya lahir

Dua bulan sebelum dijadwalkan, keempat bayi tersebut lahir melalui sebuah operasi caesar. Dokter menghitung bayi yang lahir satu per satu, memeriksa kelengkapan tubuh untuk dicek juga kesehatannya. Semua lengkap. Tak ada yang kekurangan, dan semua terlahir dalam keadaan sehat.

Karena terlahir prematur, akhirnya mereka harus berada di dalam inkubator selama beberapa hari. Kemudian, Emma dan Martin berhasil memboyong keempat anak kembarnya ke rumah dengan selamat.

Masing-masing anak mereka punya karakter yang berbeda-beda sekalipun kembar. Zach adalah anak yang ceria dan mudah bergaul, ia selalu ramah terhadap orang baru dan tak mudah menangis di lingkungan asing. Sammy adalah yang paling manis dan sensitif. Reuben adalah yang paling bandel dan tak mau kalah. Joshua adalah si bos, si kembar nakal yang sekaligus cerdas karena selalu tahu segalanya dan mudah belajar.

Keempatnya telah melewati satu tahun pertama dengan bahagia dan keceriaan. Semuanya sehat, dan semuanya membuat repot kedua orang tuanya.

Martin dan Emma berjanji memberikan yang terbaik untuk keempat anak kembarnya dan juga Luke anak pertamanya. Mereka bekerja keras dan mengabaikan semua ego mereka demi malaikat-malaikat kecil ini.

Semoga semua orang tua di dunia juga menyayangi bayi-bayi mereka seperti Emma dan Martin, dan mempertahankannya sampai titik darah penghabisan terakhir.

(vem/bee)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading