Sukses

Parenting

Mana WAKTU Buat SAYA?

Oleh Asteria Elanda

Majalah GH India menyiapkan edisi ulang tahun. Editor in Chief Good Housekeeping dari berbagai negara diminta menulis tip: Indulge Yourself. Inilah tip saya yang juga saya bagi untuk Anda.

Sebagai perempuan bekerja, jadwal saya padat. Time flies, saya berkejaran dengan planning, meeting, coaching, editing, deadline, dan bersosialisasi. Di akhir pekan? Jadwal saya lebih hectic. Bangun lebih pagi, sarapan bersama, melakukan cek rumah dari depan, belakang, kamar, sampai debu di langit-langit. Anak terkecil saya tak berhenti bicara mulai bangun tidur sampai saatnya tidur. Saya menanggapinya sambil memandikan dan menyuapi. Belum lagi memenuhi keinginan anak pertama, beli buku, cat air, ulang tahun teman. Pokoknya ada saja. Tak heran di malam harinya saya sama kelelahan seperti di hari kerja. Tapi semua itu saya lakukan dengan senang hati. Tepatnya dengan ambisius. Sebab hanya akhir pekan saatnya ‘membayar lunas’ waktu saya yang menjadi hak mereka.

Kapan waktu untuk diri saya sendiri? Apakah saya butuh? Tentu. Tak sehat jika saya tak pernah memanjakan diri sendiri. Tapi kalau saya ‘mencuri waktu’ di akhir pekan, pijat, waxing, atau cuci rambut ke salon, saya ditunggu (dengan wajah tak sabaran) oleh satu pria besar, bocah lelaki kecil, dan seorang remaja putri.

Maka sejak tiga tahun lalu saya merancang me time. Dua kali setahun saya travelling bersama para sahabat perempuan. Sahabat yang sudah terseleksi oleh waktu. Tak banyak. Tapi menjadi harta berharga. Kadang-kadang kami pergi berdua, bertiga atau berempat. Saya mengambil 3 sampai 4 hari, satu kali mencari long weekend, satu kali lagi saya ambil ketika saya mengambil cuti panjang (3 hari untuk me time, 7 hari untuk keluarga).

Perjalanan kami pilih ke luar negeri atau menjelajahi negeri sendiri. Kami berbelanja, menyusuri pasar-pasar setempat, mencoba makanan baru, atau spa seharian. Waktu seolah berjalan normal, bahkan boleh dibuang....Ha...ha... Saya pernah bangun pagi pukul 9, sarapan sambil menikmati matahari Bangkok. Lalu menuju pasar setempat, membeli manisan, duduk minum es kelapa dan makan ketan mangga. Atau di Vietnam, saya sarapan Pho di pukul 11 pagi, masuk ke pasar membeli kopi, ikan panggang, lalu duduk menikmati rambutan, manggis hingga durian. Atau ketika di Bali, saya selalu mengejar keindahan matahari terbenam di tepi pantai berbeda. Membiarkan waktu berjalan perlahan. Saya menikmati hidup yang manusiawi. Dalam semua kegiatan itu, kami bergantian bercerita dan menjadi pendengar yang baik. Seketika, saya merasakan semangat baru, dan berenergi. Bersama para sahabat, saya seperti memakai baju dan sepatu lama, nyaman. Tak ada beban.

Namun yang paling membahagiakan di atas semua itu, seluruh keluarga mendukung me time saya. Saya berhasil mengkomunikasikan, bahwa saya membutuhkan me time, untuk keseimbangan hidup. Untuk kembali menjalani rutinitas saya sebagai ibu dan perempuan bekerja, dengan hati senang.

 

[initial]

Source: GoodHouseKeeping, Edisi Oktober 2012, Halaman 146

(GH/gil)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading