Selama ini kita tahu bahwa wanita memiliki batas waktu sehat dalam hal reproduksi. Wanita mengenal masa menopause dan batas usia sehat untuk memiliki buah hati, yaitu usia 20 hingga 35 tahun. Sedangkan pria, mereka lebih bebas karena bisa menghasilkan sperma di sepanjang usia. Tapi benarkah pria tidak punya jam biologis sebagai batas waktu sehat untuk memiliki buah hati?
Menurunkan Kualitas Sperma
Walaupun pria dapat menghasilkan sperma di sepanjang hidup mereka, ada penurunan kualitas sperma seiring semakin bertambahnya usia. Kesimpulan itu didapat dari penelitian yang ditulis dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology seperti dilansir Huffingtonpost. Penelitian ini dilakukan pada pasangan yang menggunakan metode bayi tabung. Seiring bertambahnya usia pria, terjadi peningkatan 11 persen kemungkinan untuk tidak terjadinya kehamilan.
Advertisement
Meningkatkan Risiko Kelainan Genetik Anak
Sementara itu penelitian lain yang ditulis dalam jurnal Nature menunjukkan bahwa semakin bertambahnya usia pria saat terjadi kehamilan akan meningkatkan risiko anak-anak mereka memiliki kelainan genetika. Mutasi acak dalam sperma pria bertambah seiring berjalannya waktu. Hal tersebut akan meningkatkan peluang autisme, skizofrenia dan penyakit lainnya.
Menjaga Kualitas Makanan dan Keintiman
Perubahan kualitas sperma pada masing-masing pria tidak sama. Di India, Ramajit Raghav mendapatkan buah hati saat usianya mencapai 96 tahun. Pria tersebut mengaku sering mengonsumsi sayur dan almond, juga berhubungan intim sampai tiga kali dalam semalam. Penelitian terbaru di Department of Energy's Lawrence Berkeley National Laboratory menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin C, vitamin E, antioksidan, seng dan asam folat (banyak dalam kacang almond) dapat mengurangi risiko kerusakan DNA dalam sperma.
Dengan fakta di atas, maka jam biologis tidak hanya menjadi perhatian wanita saja. Jika pria dan wanita sama-sama sehat, sebaiknya tidak perlu menunda kehamilan.
(vem/yel)